Meta Tak Setuju Pembatasan Usia Medsos, Ini Usulannya

Pemerintah Indonesia sedang merancang aturan perlindungan anak di ruang digital, salah satunya menyoal pembatasan usia akses media sosial. Menanggapi hal ini, Meta sebagai induk Facebook dan Instagram mempertanyakan efektivitas pembatasan usia dan mendorong pendekatan yang lebih komprehensif.

oleh Agustin Setyo Wardani Diperbarui 13 Mar 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 14:00 WIB
Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)
Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia dalam hal ini Komdigi tengah gencar membahas rencana adanya aturan perlindungan anak di ruang digital, di mana pembatasan usia akses media sosial jadi salah satu yang dibahas. 

Pembatasan usia medsos ini dimaksudkan untuk melindungi anak dari konten berbahaya dan dampak negatif lainnya.

Rencana ini menuai pro dan kontra, salah satunya dari Meta, perusahaan jejaring sosial pemilik Facebook dan Instagram, yang menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih komprehensif.

Usulan pembatasan usia minimum, yang masih dalam tahap diskusi, menimbulkan perdebatan. Meta menyatakan dukungan terhadap regulasi keselamatan anak di ruang digital, tetapi mempertanyakan efektivitas pembatasan usia medsos secara langsung.

Alih-alih membatasi usia anak dalam bermain media sosial, perusahaan teknologi raksasa ini menekankan pentingnya kolaborasi dan transparansi dalam pembuatan regulasi.

Mereka mendorong pemerintah untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk platform media sosial, dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif untuk melindungi anak-anak di dunia digital.

Sebelumnya, perwakilan Meta yakni Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik di Meta  Simon Milner, telah bertemu dengan Menkomdigi Meutya Hafid pada 11 Maret lalu. Tujuan pertemuan ini adalah  untuk membahas regulasi digital yang akan berdampak pada kaum muda.

Meski begitu, Meta menyayangkan karena sampai saat ini pemerintah belum mempublikasikan rancangan regulasi secara terbuka. 

"Kami mendorong pemerintah untuk membagikan rancangan tersebut kepada pemangku kepentingan terkait dan mengadakan konsultasi publik yang transparan, sehingga orang tua, organisasi masyarakat sipil, dan para pelaku industri dapat memberikan masukan," kata Milner, mengutip keterangan Meta. 

Promosi 1

Sikap Meta: Dukungan dan Kritik

Facebook
Ilustrasi logo Facebook sebagai salah satu platform layanan Meta. (Sumber foto: Pexels.com).... Selengkapnya

Meta menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk melindungi anak-anak di dunia digital.

"Meta mendukung regulasi terkait keselamatan remaja di dunia daring, namun membatasi akses terhadap teknologi bagi jutaan remaja di Indonesia bukan solusi yang tepat," ujar Simon Milner, Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik di Meta.

Perlunya Verifikasi dari Toko Aplikasi dan Sistem Operasi

Dalam pernyataan yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (13/3/2025), Milner juga mengungkapkan kalau regulasi keamanan daring perlu mencakup pendekatan ekosistem digital yang menyeluruh. 

"Kami percaya bahwa verifikasi usia di toko aplikasi dan sistem operasi adalah cara terbaik untuk mendukung orang tua dan merupakan solusi yang lebih efektif untuk menjaga keamanan pengguna muda di dunia digital," tuturnya. 

Meta sendiri, kata Milner, berkomitmen menjaga keselamatan pengguna muda, dan kami tidak menunggu regulasi untuk melakukannya.

"Kami telah membangun berbagai fitur keamanan khusus dan memberikan pengalaman yang sesuai dengan usia bagi pengguna muda di aplikasi kami, seperti Teen Accounts di Instagram yang telah kami luncurkan di Indonesia,” tutup Milner.

Meta Sarankan Pendekatan Verifikasi Usia dan Fitur Keamanan

Ilustrasi fitur instagram/Meta
Baru! Meta meluncurkan fitur Akun Instagram Remaja yang memberikan perlindungan ekstra untuk mengawasi remaja bermedia sosial dengan baik dan terhindar dari konten-kontek sensitif. (Sumber: Meta).... Selengkapnya

Sebagai alternatif, Meta menyarankan fokus pada verifikasi usia yang lebih ketat di toko aplikasi dan sistem operasi. Mereka berpendapat pendekatan ini lebih efektif dalam melindungi anak-anak.

Meta juga telah mengembangkan berbagai fitur keamanan untuk melindungi pengguna muda, termasuk Akun Remaja Instagram yang diluncurkan di Indonesia. Fitur ini memberikan perlindungan bawaan, membatasi koneksi dan konten yang dapat diakses oleh remaja.

Selain itu, Meta juga menyediakan fitur Rekomendasi Ulang, yang memungkinkan pengguna mengatur ulang rekomendasi konten. Fitur ini membantu pengguna untuk mengontrol konten yang mereka lihat di platform.

Meta baru-baru ini meluncurkan Akun Remaja Instagram  di Indonesia. Akun ini dilengkapi dengan perlindungan bawaan yang secara otomatis membatasi siapa yang dapat terhubung dengan remaja dan jenis konten yang mereka lihat.

Remaja di bawah 16 tahun memerlukan izin orang tua untuk mengubah pengaturan tersebut. Selain itu, Meta juga meluncurkan Rekomendasi Ulang, sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengatur ulang rekomendasi konten mereka di Explore, Reels, dan Feed.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengembalikan akun mereka seperti baru serta meninjau dan berhenti mengikuti akun yang tidak ingin mereka lihat lagi. Rentang waktu yang komprehensif tentang fitur dan alat keamanan kami dapat dibaca di sini.

 

Regulasi Pemerintah dan Tantangannya

Menkomdigi
Di tengah ancaman dunia digital, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid, mengambil langkah tegas dengan membentuk Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital. (Tim News).... Selengkapnya

Sementara itu, pemerintah Indonesia berencana menerbitkan regulasi terkait perlindungan anak di ruang digital, kemungkinan berupa Peraturan Pemerintah (PP).

Regulasi ini bertujuan untuk membatasi akses anak-anak ke media sosial di bawah usia tertentu, yang diusulkan sekitar 13 tahun.

Namun, implementasi regulasi ini dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mengawasi platform media sosial agar menerapkan aturan dengan benar, serta memastikan pengawasan orang tua yang efektif, menjadi kunci keberhasilan regulasi ini.

Minimnya data terkait anak dan dunia digital di Indonesia juga menjadi kendala. Data yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif dalam melindungi anak-anak.

Meta: Peran Orang Tua dan Edukasi Digital

Komdigi menggelar dialog dengan sejumlah Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk Menyusun regulasi tata kelola perlindungan anak di ruang digital. Credit: Komdigi
Komdigi menggelar dialog dengan sejumlah Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk Menyusun regulasi tata kelola perlindungan anak di ruang digital. Credit: Komdigi... Selengkapnya

Meta menganggap, regulasi pemerintah tidak akan efektif tanpa peran aktif orang tua dalam mengawasi aktivitas anak di dunia digital. Edukasi digital bagi orang tua dan anak-anak sangat penting.

Meta berpandangan kalau orang tua perlu diajarkan cara mengawasi aktivitas online anak, membantu mereka menggunakan media sosial dengan bertanggung jawab, dan mengenali potensi bahaya di dunia maya.

Pendidikan digital juga harus mencakup pemahaman tentang konten berbahaya, cyberbullying, dan dampak negatif penggunaan media sosial yang berlebihan.

Pembatasan usia akses media sosial merupakan isu kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif. Kolaborasi antara pemerintah, platform media sosial, orang tua, dan lembaga terkait sangat penting.

Meta telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi pengguna muda melalui berbagai fitur keamanan dan inisiatif edukasi. Namun, regulasi yang efektif membutuhkan pendekatan yang lebih luas dan transparan.

Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan mengutamakan kepentingan terbaik anak, Indonesia dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi generasi muda.

Infografis Siap-Siap Komdigi Akan Batasi Usia Anak Bikin Akun Medsos
Infografis Siap-Siap Komdigi Akan Batasi Usia Anak Bikin Akun Medsos. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya