Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) kembali menyelenggarakan webinar pada Rabu (20/7/2022). Kegiatan ini mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif'.
Acara webinar dilakukan secara online atau daring dengan diikuti oleh lebih dari 150 peserta.
Menariknya, para peserta dari kaum milenial merupakan siswa-siswi dari SMPN 6 Jayapura dan SMAN 2 Sorong, Papua. Mereka mengadakan kegiatan nonton bareng di kelas untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Webinar ini berlangsung kurang lebih 120 menit dengan dimoderatori oleh Idfi Pancani, serta narasumber yaitu Managing Director ImFocus Alex Iskandar, Operation Direction TC Invest M. Dedi Gunawan, dan Dokter Sri Rahma Dewi.
Disampaikan Managing Director ImFocus Alex Iskandar, saat ini pengguna aktif media sosial (medsos) sudah ratusan juta di Indonesia.
"Pengguna aktif media digital di Indonesia saat ini telah mencapai 191 juta orang, terpaut data pada Januari 2022, dan angka ini akan selalu naik setiap tahunnya," ujar Alex melalui keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).
Kemudian menurut dia, beragam macam konten telah diproduksi oleh para penggiat atau konten kreator dari platform media digital masing-masing.
"Tidak sedikit konten-konten yang dibuat menyalahi aturan, tidak adanya batas privasi, melanggar hak cipta, dan karya intelektual, serta menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat. Tidak sedikit pula, para pengguna yang memanfaatkan media digital sebagai ladang kejahatan, yang sering kita sebut Cibercrime," papar Alex.
Diharap Anak Muda Indonesia Jadi Pengguna Medsos Bijak
Kemudian Alex dalam paparannya menjelaskan tentang 'Etis Bermedia Digital'. Menurutnya, alangkah lebih baik dalam berinteraksi di sosial media tetap mengedepankan integritas.
"Kita harus menyadari bahwa dalam bermedia sosial kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain oleh sebab itu kita harus mengedepankan integritas yaitu kejujuran, menghindari plagiasi, manipulasi dan sebagainya serta mengedepankan netiket yaitu tata krama dalam berinternet dimana kita harus bijaksana dalam bermedia sosial dan diantaranya hindari konten negatif," ucap Alex.
"Untuk sisi kreatif di media sosial itu ada banyak bentuknya dari pengembangan diri sampai pengembangan usaha. Dan, dari sisi inovatifnya kitab bisa gunakan media sosial untuk promosi bisnis hingga pariwisata. Internet juga bisa jadi anugerah dan suber berkah jika menggunakannya secara bijak dan berpijak pada etika. Sebaliknya, internet bisa jadi sumber musibah jika kita abai dengan etika," lanjut Alex.
Tidak hanya itu, di sisi lain Operation Direction TC Invest M. Dedi Gunawan juga memaparkan tentang sisi penggunaan aplikasi percakapan dan media sosial.
Di mana, menurut dia, kemampuan penggunaan aplikasi percakapan dan media sosial ini dapat memunculkan permasalahan jika tidak diikuti dengan kompetensi penggunanya.
"Tidak saja harus memahami dari dimensi persiapan, penggunaan simbol, berbagai fitur tapi juga para pengguna harus sadar akan kekurangan dari media sosial yaitu dari kontrol yang terbatas hingga kecanduan," kata Dedi.
Advertisement
Pentingnya Keamanan dalam Internet
Terakhir, dalam webinar pagi itu Dokter Sri Rahma Dewi memaparkan dari sudut pandang 'Internet Safety'.
"Dengan menerapkan internet safety pada penggunaan media sosial, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dan terhidnar dari berbagai potensi kejahatan siber. Oleh sebab itu harus jaga data penting, data personal, pasword hingga periksa jejak digital demi aman di ruang digital. Jangan Asal Posting di Sosial Media!" ucap Rahma.
Beragam pertanyaan dari para peserta. Menambah hidup webinar Literasi Digital, yang memang pengguna media sosial sudah tidak pandang umur.
Oleh sebab itu, pelatihan dan pengertian tentang bagaimana bermedia sosial harus ditanamkan sejak dini. Suka tidak suka, media sosial dan dunia digital sudah menjadi bagian dari kehidupan kita bersosialisasi.
Bukan hanya dalam percakapan santai, namun pendidikan, hiburan, bisa juga kita sebut sebagai kebutuhan saat ini.