Moeldoko Ingatkan Masalah di 2019 Jangan Kembali Terulang pada Pemilu 2024

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan agar permasalahan yang ada di Pemilu 2019 kembali terulang di tahun 2024.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Agu 2022, 19:30 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2022, 19:30 WIB
Wawancara Kepala Staf Presiden Moeldoko Dengan KLY
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat wawancara dengan KLY di Jakarta, Rabu (16/1). Dalam wawancara tersebut Moeldoko memaparkan kinerja kerja pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan agar permasalahan yang ada di Pemilu 2019 kembali terulang di tahun 2024.

Dia pun meminta jajaran pemerintahan untuk bersinergi mempersiapkan Pemilu 2024 dan meminimalisir potensi gangguan yang ada.

Hal ini disampaikan Moeldoko dalam pelaksanaan konsinyering yang diinisiasi oleh Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Kementerian/Lembaga terkait di Bandung, Rabu (10/8/2022). Konsyering ini untuk mempersiapkan narasi dan strategi komunikasi publik menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

"Pelaksanaan Pemilu 2024 penting untuk menjadi perhatian semua pihak. Saya tidak ingin permasalahan di Pemilu sebelumnya terulang. Setidaknya kita harus bisa mengurangi potensi gangguan-gangguan itu karena kita ingin jadi bangsa yang maju, menjamin pelaksanaan pesta demokrasi dengan baik," kata Moeldoko dikutip dari siaran persnya.

Seruan Moeldoko ini mengacu pada sejumlah polemik yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu 2019 lalu. Misalnya, terkait distribusi logistik pemilu yang tidak tepat sasaran, data pemilih yang belum termutakhir.

Hal ini mengakibatkan banyak orang kehilangan hak pilih, hingga isu beban kerja petugas KPPS yang terlalu berat.

Selain itu, politik uang, peredaran hoax di sosial media dan ajakan golput juga menjadi permasalahan yang kerap terjadi dalam setiap penyelenggaraan Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Kepala Daerah.

 

Pekerjaan Rumah Bersama

Untuk itu, Moeldoko menilai tantangan Pemilu 2024 menjadi pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian semua pihak.

Ia berharap sinergitas lintas kementerian/lembaga mampu memetakan tantangan-tantangan yang yang berpotensi menghambat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan Indonesia.

"Kesuksesan pemilu menjadi bagian tak terpisahkan dari peningkatan kualitas dan konsolidasi demokrasi kita. Dikomandoi KSP, konsinyering ini diinisiasi sebagai sarana diskusi antar sesama tim di lingkungan pemerintah," jelasnya.

"Tujuannya untuk memetakan isu-isu strategis dan tantangan Pemilu 2024 dengan belajar dari perhelatan pemilu sebelumnya," sambung Moeldoko.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pembentukan Gugus Tugas Pemilu 2024

Nantinya, salah satu hasil konkrit yang akan diwujudkan melalui konsinyering ini adalah pembentukan gugus tugas Pemilu 2024. Gugus tugas ini akan memiliki serangkaian kerja bersama lintas kementerian/lembaga yang berfokus pada penguatan komunikasi publik.

Moeldoko pun berharap gugus tugas ini kedepannya akan mampu merumuskan solusi dan rekomendasi menghadapi berbagai isu penyelenggaraan pemilu 2024.

Sebagai informasi, konsinyering ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Kominfo, Kemenkopolhukam, Kemenko PMK, Kemendagri, Kemenkominfo, TNI-Polri, BIN, Kemenag, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya