Survei IPS:Elektabilitas Prabowo Subianto Capai 30,2% Ungguli Kandidat Lain

Lembaga Survei Indonesia Polling Station atau IPS merilis hasil penelitian terbarunya, salah satunya menyoroti elektabilitas para kandidat yang disebut akan maju dalam ajang Pilpres 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2022, 17:17 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2022, 17:16 WIB
Prabowo Daftarkan Partai Gerindra ke KPU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan keterangan saat mendaftarkan partai politiknya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pada hari kedelapan ini, KPU menerima pendaftaran empat partai politik di antaranya Partai Republiku Indonesia, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia Polling Station atau IPS merilis hasil penelitian terbarunya, salah satunya menyoroti elektabilitas para kandidat yang disebut akan maju dalam ajang Pilpres 2024.

Survei yang dilakukan 1-8 Agustus 2022 di 34 Provinsi ini menempatkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di posisi puncak, jika Pemilu dilakukan saat ini. Adapun di bawahnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan disusul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jika pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan saat ini, sebanyak 30,2 persen responden mengaku akan memilih Prabowo Subianto. Kemudian 19,8% responden menyatakan akan memilih Ganjar Pranowo, dan 18,9% akan memilih Anies Baswedan,” kata Peneliti Senior IPS, Alfin Sugianto, Rabu (10/8/2022).

Dia pun mengungkapkan, secara umum belum ada perubahan preferensi capres dibandingkan survei IPS sebelumnya.

"Hanya Prabowo Subianto yang mengalami peningkatan elektabilitas, sementara elektabilitas tokoh-tokoh lain cenderung stagnan," kata Alfin.

Adapun ini kali pertamanya angka pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu mencapai 30 persen. Padahal, disebutnya, yang bersangkutan belum turun menyapa masyarakat.

"Berbeda dengan kandidat lain yang sangat rajin bersolek di media sosial atau membuat deklarasi-deklarasi di akar rumput, Prabowo relatif senyap dari gegap gempita untuk menjadi capres," jelas Alfin.

 

Terkait Survei

Adapun survei ini dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dengan Jumlah sampel sebesar 1.220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of error survei +- 2,8% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pilihan Logis

Pengamat politik M. Qodari mengatakan bahwa pilihan Presiden Joko Widodo untuk mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 adalah yang paling logis.

"Secara rasional sangat masuk akal Pak Jokowi dekat dan dukung Prabowo karena balik lagi di antara capres yang paling mungkin itu dia," kata Qodari dalam diskusi publik yang diselenggarakan Total Politik bertajuk Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa? seperti dilansir Antara.

Qodari menyebut Prabowo memenuhi kriteria kuat sebagai capres karena elektabilitasnya yang teratas di papan urutan tiga besar. Dua nama lain, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Ia juga menyebut faktor lainnya adalah basis kursi partai politik. Dalam hal ini Prabowo sebagai Ketua Umum dari Partai Gerindra yang sangat mendukungnya untuk maju sebagai capres.

"Nah, kalau kriterianya ada dua, elektabilitas dan partai politik, semuanya benar. Calon presiden yang paling pasti pada hari ini yang bisa maju namanya adalah Prabowo Subianto," kata Qodari.

Qodari menambahkan bahwa Jokowi pun memiliki kedekatan dengan Prabowo. Selain Prabowo menjadi menteri pada kabinet Jokowi, relasi keduanya pun menjadi simbol dari rekonsiliasi dan persatuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya