Liputan6.com, Jakarta - Brigjen Hendra Kurniawan dimutasi dari jabatan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan (Karo Paminal Div Propam) Polri. Kini ia dimutasikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Pati Yanma Polri.
Hendra Kurniawan dimutasi lantaran diduga melanggar kode etik terkait penanganan tempat kejadian perkara (TKP) kasus kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, hingga saat ini istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, masih belum bicara. Padahal, sejak awal disebut penembakan Brigadir J dipicu dugaan pelecehan seksual terhadap Putri.
Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Seali Syah, pun buka suara soal suaminya yang terseret dalam skenario Ferdy Sambo. Menurut Seali, sang suami hingga saat ini turut ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"MAUUU, Aku MAUU speak up. Tapi dari pihak hukum Pak FS meminta waktu 1-2 hari untuk Pak FS sendiri yang akan ‘menyelesaikan’. Dan ini hari kedua tapi belum masuk hitungan 2x24 jam. Jadii kita tunggu ya," tulis Seali Syah melalui akun sosial media Instagram miliknya @sealisyah di InstaStory, Rabu, 10 Agustus 2022.
Seali mengatakan, Ferdy Sambo tidak mengungkap fakta apa pun, dan jika dirinya tidak menulis apa pun juga, berarti ia tengah mendapat teguran.
"Kalau aku GAK NULIS apapun lagi di sini dan pihak pak FS gak bersuara, berarti bisa jadi lagii lagii karena suami aku dapat teguran, soalnya di status yang aku tulis terakhir sih bilangnya kau melakukan perlawanan. Menyelesaikan nasib dari para anggota yang sebenarnya turut jadi ‘korban’ skenario Pak FS," tulis Seali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebut Ada Urusan Rumah Tangga
Perlahan, Seali pun membeberkan masalah yang terjadi hingga akhirnya Ferdy Sambo membunuh Brigadir J dengan melibatkan puluhan anggota Polri lainnya.
Menurut Seali, masalah internal atau rumah tanggalah yang membuat Ferdy Sambo tega melakukan hal tersebut. Sementara, menurut dia, beberapa korban skenario Ferdy Sambo sudah belasan tahun mengabdi di institusi Polri.
"Ketika ada urusan "rumah tangga" kemudian ada korban jiwa..
dibuatlah sebuah SKENARIO perang yang hanya orang2 dalam rumah itu yang tahu.
ketika penyidik datang, para aktor di dalam rumah tersebut menjalankan SKENARIO dengan sangat lancar..
bukan hanya institusi, tapi seluruh rakyat Indonesia kena "PRANK"
...
timbullahh nama2 yang akhirnya DIDUGA melakukan pelanggaran kode etik, padahal KORBAN SKENARIO FS.
lebih miris lagii? para terduga pelanggar etik adalah orang yang beberapa di antaranya sudah lama mengabdi di satuan Propam dengan deretan prestasi..
semoga ini dibaca pihak Pak FS. setidaknya, GENTLE laahhh.. bukan malahan menjebloskan banyak orang yang telah mengabdi lama di Propam," papar Seali.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Unggah Video Pernyataan Ferdy Sambo
Usai menuliskan pernyataan itu di InstaStory-nya, Seali mengunggah video pengacara atau kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis menyampaikan pernyataan kliennya. Berikut pernyataan lengkap Ferdy Sambo:
"Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya yang memberikan infomasi yang tidak benar serta memicu polemik dalam pusaran kasus Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga. Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawabkan.
Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai.
Kepada institusi yang saya banggakan, Polri, dan khususnya kepada bapak Kapolri yang sangat saya hormati, saya memohon maaf dan secara khusus kepada sejawat Polri yang memperoleh dampak langsung dari kasus ini saya memohon maaf, sekali lagi saya memohon maaf akibat timbulnya beragam penafsiran serta penyampaian informasi yang tidak jujur dan mencederai kepercayaan publik kepada institusi Polri. Izinkan saya bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah saya perbuat sesuai hukum yang berlaku."
Terkait video tersebut, Seali pun mengapresiasinya meskipun terlambat.
"Mantabbb Terima Kasih, Bang🙏🏻🙏🏻🙏🏻
ini yang kami tunggu.
Better LATE than NEVER👍🏻👍🏻👍🏻," tulis Seali.
Akui Sang Suami Terdampak
Dalam pernyataan Ferdy Sambo megucapkan permintaan maaf kepada institusi Polri dan pihak-pihak yang terdampak akibat kejadian itu.
Seali pun mengakui jika sang suami, Brigjen Pol Hendra Kurniawan, ikut terdampak akibat skenario Ferdy Sambo. Dirinya merasa karier sang suami hancur seketika usai kejadian pembunuhan Brigadir J.
"Kamiii terdampak Pak..
dari hari senin suami saya ditahan di Mako (nangis 3 kali). belasan tahun suami saya berkarir di propam dengan deretan prestasi..
turut membangun marwah satuan propam..
HANCUR SEKETIKA," tutup Seali.
Advertisement