Liputan6.com, Banyuwangi Sendratari Meras Gandrung wajib menjadi pilihan wisatawan jika ingin berkunjung ke Banyuwangi. Seni pertunjukan ini dilangsungkan di Taman Gandrung Tarakota dan akan digelar setiap pekan. Situs budaya tersebut akan menjadi pagelaran "wisudanya penari gandrung".
"Salah satu cara untuk melestarikan seni budaya itu adalah dengan menggelar pertunjukan yang berjadwal tetap. Selain terus memberikan ruang bagi para seniman, juga untuk “syiar” budaya dan kesenian kita. Wisatawan bisa tahu kapan harus menyaksikan kesenian tersebut," kata Sigit Pramono, pendiri Taman Gandrung Terakota, saat pementasan Meras Gandrung, Sabtu (27/8/2022).
Baca Juga
Meras Gandrung sendiri sebenarnya telah rutin digelar. Namun sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Kini sendratari Meras Gandrung kembali digelar.
Advertisement
"Kami akan berupaya untuk menggelar pertunjukan seni tiap pekan di sini (Taman Gandrung Terakota),” kata Sigit.
Sendratari Meras Gandrung merupakan pementasan secara kolosal oleh para penari gandrung. Menggambarkan perjuangan keras seorang penari gandrung dalam mengatasi tantangan dan ujian berat agar dapat diwisuda menjadi penari gandrung.
Setelah digelar perdana usai pandemi, Sabtu (27/8/2022), Meras Gandrung akan kembali digelar 3, 10, dan 17 September. Bagi Bupati Ipuk, dengan jadwal yang tetap, akan memudahkan wisatawan yang penasaran dengan Meras Gandrung.
"Kami sangat berterima kasih, telah turut melestarikan seni dan budaya Banyuwangi. Pementasan seni yang menarik di tempat yang eksotik. Sungguh perpaduan yang tepat," kata Ipuk.
Taman Gandrung Terakota merupakan situs budaya yang memiliki sekitar 1.000 patung penari yang terbuat tembikar yang diletakkan di area persawahan di lereng Gunung Ijen. Tempatnya memiliki lanskap yang eksotis karena dikelilingi pemandangan pegunungan dan dibangun di tengah area persawahan yang subur.
"Semoga dengan sendratari Meras Gandrung yang digelar rutin ini bisa kian menambah kunjungan wisatawan," tambah Ipuk.
(*)