Liputan6.com, Jakarta Ada dua gempa yang getarkan Tanah Air hari ini, Selasa (30/8/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan hingga pukul 23.40 WIB, gempa terjadi di Kecamatan Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat dan Aceh Selatan.
Saat gempa getarkan Ransiki, getarannya terasa hingga Ransiki dalam skala II-IIIÂ MMI (Modified Mercalli Intensity). Berpusat di laut, lindu berada di kedalaman 3 kilometer.
Advertisement
Baca Juga
BMKG juga menyebutkan gempa Ransiki tersebut berkekuatan magnitudo 3,8 yang terjadi pada pukul 20:42:26 WIB.
Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 1,24 Lintang Selatan (LS) dan 134,34 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya berada di 34 km timur laut Ransiki.
Sedangkan gempa bumi kedua hari ini terjadi di wilayah Aceh Selatan. Lindu bermagnitudo 3,6 dilaporkan BMKG berpusat di darat dengan kedalaman 7 kilometer.
Menurut analisanya, BMKG juga menyebut bahwa episenter gempa terletak pada koordinat titik 3,32 LU dan 97,27 BT. Atau tepatnya di 3 km timur laut Aceh Selatan dan terjadi pada pukul 20:09:54 WIB.
Ada pun sejumlah wilayah yang ikut merasakan guncangannya adalah Pasie Raja-Aceh Selatan dalam skala III MMI.
Dua hari sebelumnya, wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diguncang gempa pada pukul 10:29:14 WIB.
"Pusat gempa berada di laut 116 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai," terang informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin, 29 Agustus 2022.
Gempa bumi tersebut memliki kekuatan magnitudo 6,4 dengan kedalaman 10 kilometer. Lindu itu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan.
BMKG menginformasikan, gempa tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat diimbau mewaspadai dampak gempa susulan yang terjadi. Ada pun sejumlah wilayah yang ikut merasakan getarannya Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Solok Selatan dalam skala II-III MMI.
Lalu III MMI di Padang, III-IV MMI di Painan serta Tuapejat dan Siberut V-VI MMI.
Â
Â
Akibat Gempa Mentawai
Gempa bumi di Mentawai dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,1. Sebelumnya dua kali gempa juga mengguncang kawasan tersebut pada hari yang sama, yaitu magnitudo 4,9 pada pukul 00.04 WIB, dan magnitudo 5,8 pada pukul 05.34 WIB.
BMKG menyebutkan, episenter gempa bumi terakhir terletak pada koordinat 0,99° LS ; 98,53° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 24 km.
"Gempabumi ini merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan M4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan M5,8," tulis BMKG.
Kabid Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Senin, 29 Agustus 2020 mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi di Mentawai merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas V-VI MMI, daerah Tuapejat dan Painan dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Padang dengan skala intensitas III MMI, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok dan Solok Selatan dengan skala intensitas II - III MMI.
BMKG menyebut, gempa ini menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.Â
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Â