Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah

Tercatat, 6 narapidana kasus korupsi bebas dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Sedangkan 4 napi koruptor bebas dari Lapas Wanita dan Anak Kelas IIA Tangerang, Banten.

oleh Anri Syaiful diperbarui 08 Sep 2022, 09:02 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 09:02 WIB
Banner Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Kemenkumham memberikan program pembebasan bersyarat terhadap 23 narapidana kasus korupsi atau napi koruptor. Termasuk yang menghirup udara bebas 10 napi koruptor yang merupakan eks pejabat.

"Adapun narapidana tindak pidana korupsi yang telah diterbitkan SK PB-nya (surat keputusan Pembebasan Bersyarat) dan langsung dikeluarkan pada tanggal 6 September 2022," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat atau Kabag Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan atau Ditjen PAS Kemenkumham Rika Apriyanti, Rabu 7 September 2022.

Dalam sehari, paling tidak ada 10 napi koruptor yang secara bersamaan bebas. Mereka mendapat pembebasan bersyarat usai memperoleh remisi.

Tercatat, 6 narapidana kasus korupsi bebas dari Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Sedangkan 4 napi lagi bebas dari Lapas Wanita dan Anak Kelas IIA Tangerang, Banten.

Adapun 3 dari 6 napi koruptor yang keluar dari Lapas Kelas I Sukamiskin adalah nama-nama tenar. Terdiri dari mantan hakim Mahkamah Konstitusi atau MK Patrialis Akbar, eks Gubernur Jambi Zumi Zola, dan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali.

"Mereka bebas bersyarat. (dibebaskan) karena memenuhi hak mereka sesuai undang-undang," kata Kepala Lapas Sukamiskin Elly Yuzar.

Sedangkan napi koruptor yang bebas dari Lapas Wanita dan Anak Tangerang juga bukan nama yang asing. Mereka mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, mantan jaksa Pinangki Sirna Malasari, mantan Direktur Utama Jasa Marga Desi Ariyani, dan koruptor suap impor bawang putih Mirawati Basri.

Namun, Ratu Atut Chosiyah masih harus menjalani bimbingan. Bila melakukan pelanggaran hukum, pembebasan bersyaratnya bisa dicabut.

"Masih wajib mengikuti bimbingan, dalam hal ini dari Bapas Serang sampai 8 Juli 2026. Aturannya sama sampai masa itu tidak boleh ada tindak pidana apa pun ataupun pelanggaran umum atau khusus. Kalau sampai terjadi, program hak pembebasan bersyarat akan dicabut dan menjalani sisa pidana di dalam lapas," Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham Rika Apriyanti menambahkan.

Siapa saja yang termasuk 10 napi koruptor yang menerima pembebasan bersyarat? Bagaimana rincian kasus dan vonis penjara mereka? Bagaimana pula ragam tanggapan napi eks Pejabat ramai-ramai bebas bersyarat? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah

Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Narapidana Koruptor Eks Pejabat Bebas Bersyarat Berjemaah. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Kasus dan Remisi 10 Napi Koruptor Eks Pejabat

Infografis Kasus 10 Napi Koruptor Eks Pejabat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kasus 10 Napi Koruptor Eks Pejabat. (Liputan6.com/Trieyasni)

Infografis Ragam Tanggapan Napi Eks Pejabat Ramai-Ramai Bebas Bersyarat

Infografis Ragam Tanggapan Napi Eks Pejabat Ramai-Ramai Bebas Bersyarat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Napi Eks Pejabat Ramai-Ramai Bebas Bersyarat. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya