Liputan6.com, Surakarta Sebagai wujud dalam melakukan proteksi untuk UMKM di Jawa tengah, Ganjar Pranowo bersama Bank Jateng kembali meluncurkan kemudahan dan kemurahan kredit bagi usaha kecil menengah. Dengan program tersebut, pelaku UMKM akan mendapatkan keringanan bunga kredit, khususnya kredit lapak yang hanya 2 persen.
Selain meringankan bunga kredit, program ini juga sebagai upaya proaktif dalam merespons kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu silam.
Baca Juga
"Masih dalam merespons kenaikan BBM, Bank Jateng meresponsnya untuk usaha kecil menengah. Salah satunya Kredit Lapak. Mudah, murah, terimanya utuh, dan suku bunganya cuma 2 persen," kata Ganjar usai launching Kredit Mitra Jateng 25 dan Kredit Lapak di halaman Bank Jateng Cabang Surakarta, Jumat (9/9/2022).
Advertisement
Ganjar juga menjelaskan, sebelumnya pemerintah provinsi dan Bank Jateng juga sudah menginisiasi Kredit Mitra Jateng 25. Plafon maksimal yang didapatkan pelaku UMKM sebesar Rp25 juta. Dan untuk menyikapi kenaikan BBM, bunga pinjaman yang semula 7 persen, diubah dan diturunkan menjadi hanya 3 persen.
"Itu betul-betul untuk UKM saja, termasuk mereka-mereka yang sudah bekerja, mohon maaf di pasar, seperti tadi kita lihat produk mereka ada jamu, ada sembako, ada gorengan dan macam-macam yang Insya Allah ini akan membantu mereka di tengah situasi yang sulit," katanya.
Setali tiga uang dengan Ganjar, Direktur Umum Bank Jateng, Supriyatno pun menjelaskan lebih lanjut bahwa Kredit Mitra Jateng 25 dengan bunga 3 persen diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sementara untuk Kredit Lapak diperuntukkan bagi pedagang pasar tradisional.
"Hari ini dilakukan penandatanganan serentak di Unit Layanan Mikro Bank Jateng dengan total 413 debitur (penerima) dengan total lebih dari Rp 6 miliar," katanya.
Langkah memberikan kredit mudah dan murah tersebut mendapat apresiasi dari Ganjar Pranowo. Khususnya di tengah kondisi sulit dan bertepatan dengan kenaikan harga BBM awal September 2022 lalu. Bantuan itu diharapkan dapat menyelesaikan terkait masalah akses permodalan.
"Kami mengapresiasi karena dalam situasi yang sulit ini ikut berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan itu sehingga masyarakat dalam akses permodalan dimudahkan, digampangkan, dan relatif bunganya sangat rendah sekali," ujar Ganjar.
(*)