Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md angkat bicara terkait video viral Wakil Ketua DPRD Depok Tajudin Tabri atas aksi arogansinya menganiaya Ahmad Misbah (22), seorang sopir truk di Depok, Jawa Barat.
"Waduh, sepertinya tak boleh loh, pimpinan atau anggota DPRD menghukum orang secara fisik di tengah jalan," kata Mahfud Md seperti dikutip dalam akun Twitter resminya, Minggu (25/9/2022).
Baca Juga
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengingatkan, tidak sepatutnya seorang pejabat emosional dalam situasi dan kondisi apapun.
Advertisement
"Bupati atau Gubernur pun tak boleh. Sebaiknya proporsional tak perlu emosional," ucap Mahfud.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi Arafiq angkat bicara atas video viral kemarahan dan tindakan Bendahara DPD Golkar Depok, Tajudin Tabri kepada sopir truk. Dia menyatakan perbuatan itu tidak dibenarkan.
Adapun Tajudin viral memarahi dan menghukum sopir truk yang melintas di Jalan Krukut, Kelurahan Limo, Depok, karena muatannya melewati pembatas pipa gas.
Dia memerintahkan sopir truk itu berguling-guling. Tajudin juga sempat terekam menginjak tubuh sang sopir. Peristiwa itu viral di sosial media.
"Menanggapi video viral HTJ (Tajudin Tabri ) pada sopir truk, saya Ketua DPD Partai Golkar sangat menyesalkan kejadian tersebut," kata Farabi, Jumat 23 September 2022.
Pihaknya langsung mengambil langkah cepat yaitu dengan melayangkan surat panggilan kepada Tajudin. Mereka juga langsung membuat tim investigasi untuk melakukan pendalaman.
"DPD Partai Golkar telah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan melalui surat untuk selanjutnya dilakukan proses secara kepartaian sesuai AD/ART partai Golkar," ungkapnya.
Ancaman Hukuman
Tajudin bisa terancam dikenakan sanksi berat berupa pemecatan. Namun Farabi belum tahu sanksi apa yang akan dijatuhkan.
"Yang bersangkutan dapat dikenai sanksi tegas sesuai derajat kesalahannya dari yang ringan sampai pada pemecatan, tergantung pada hasil investigasi tim khusus dan klarifikasi dari yang bersangkutan," ucapnya.
Farabi menuturkan, Partai Golkar adalah partai yang menegakkan keadilan serta bernapaskan kasih sayang. Atas peristiwa tersebut, pihaknya mengaku sangat menyayangkan.
"Kami tidak membenarkan hal ini, saya meminta yang bersangkutan HTJ meminta maaf pada masyarakat dan sopir truk. Persoalan sopir truk melakukan kesalahan silakan diproses sesuai peraturan perundangan yang berlaku tanpa diperlukan secara kasar,” teganya.
Dia menuturkan, partainya sangat prorakyat. Bahkan dia meminta para kader selalu humanis dan melayani masyarakat.
"Kami sebagai partai prorakyat berkomitmen tidak membiarkan persoalan ini. Kader-kader kami harus humanis sebagai pelayan masyarakat," pungkasnya.
Advertisement
Dianiaya Pimpinan DPRD Depok, Sopir Truk: Saya Ditampar Hingga Diinjak
Ahmad Misbah (34) yang merupakan korban dugaan penganiayaan yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri. Misbah harus merasakan panasnya aspal saat diminta Tajudin untuk push up dan berguling di Jalan Raya Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, pada Jumat (23/9/2022) siang.
Ahmad Misbah mengatakan, pada saat kejadian truk yang dikemudikannya seorang diri sedang membawa batu. Muatan truk berisikan batu akan dikirim untuk pembangunan proyek tol di Jalan Raya Krukut.
"Saat itu saya sedang mengirim batu tapi truk tersangkut portal di jalan itu," ujar Misbah saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (24/9/2022).
Misbah berusaha mengurangi muatan batu yang menyebabkan bagian atas muatan menabrak portal. Saat merapikan muatan batu karena tersangkut portal, Misbah tiba-tiba didatangi Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri.
"Iya dia datang dan memarahi saya," ucap Misbah.
Misbah menjelaskan, sambil memarahinya Tajudin sempat menamparnya pada bagian pipi sebelah kiri. Tidak hanya itu, Tajudin memintanya untuk push up di jalan raya Krukut tidak jauh dari lokasi proyek tol.
"Saya diminta untuk push up seratus kali dan saat itu dia sempat menginjak saya," jelas Misbah.
Tidak sampai disitu, Misbah sempat didorong dan diminta politikus Partai Golkar untuk berguling di aspal. Korban tidak dapat berbuat banyak sehingga menuruti kemauan Tajudin berguling di aspal yang akan dilintasinya.
"Saya diminta berguling sebanyak tiga selebar jalan raya itu," terang Misbah.
Setelah mengikuti kemauan Tajudin dan truk dapat melintas diatas portal tidak jauh dari pipa gas, Misbah kembali melanjutkan perjalanan mengantar batu ke proyek pembangunan tol.
"Setelah kejadian tidak ada lagi peristiwa intimidasi yang saya alami," kata Misbah.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com