Profil Yenny Wahid, Cawapres PSI yang Disandingkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Yenny Wahid dipilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Okt 2022, 19:40 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 19:40 WIB
Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid menghadiri resepsi pernikahan putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid menghadiri resepsi pernikahan putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Yenny Wahid dipilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk maju pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Dewan Pembina menyampaikan, Yenny Wahid akan diusung untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PSI dalam Pilpres 2024.

"PSI akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres PSI di 2024. Sejak awal Pak Ganjar atau kami akrab Mas Ganjar unggul dibandingkan kandidat lainnya. Bagi PSI Ganjar calon terbaik," kata Grace dalam konferensi Pers daring, Senin 3 Oktober 2022.

"Untuk Cawapres Zanuba Arifa Wahid atau Yenny Yahid. Yenny punya kualitas pribadi mumpuni sebagai sosok perempuan Islam dihormati dalam pemikiran sosial," sambung Grace.

PSI percaya, duet Ganjar-Yenny akan mewujudkan Indonesia lebih baik dan bisa melanjutkan kerja Joko Widodo atau Jokowi.

Lalu, siapakah sebenarnya sosok Yenny Wahid? Wanita kelahiran 29 Oktober 1974 di Jombang, Jawa Timur itu memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid.

Kemudian, Yenny Wahid merupakan putri dari pasangan Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid atau yang akrab disapa dengan sebutan Gus Dur (Almarhum) dan Shinta Nuriyah Wahid.

Yenny Wahid juga pendiri Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) yang kemudian melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB) menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), dilansir Wikipedia.

Berikut profil Yenny Wahid, cawapres PSI yang akan mendampingi capres Ganjar Pranowo dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:

 

Profil Singkat Yenny Wahid

Forum Nusantara Sosialisasikan Desa Damai Anti Intoleransi dan Radikalisme
Co-Founder Wahid Fondation Yenny Wahid saat menghadiri Forum Nusantara bersama UN Women, Jakarta, Jumat (8/2). Forum membahas geliat perempuan di desa membangun deteksi dan respons terhadap isu intoleransi dan radikalisme. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dikenal dengan nama Yenny Wahid, ternyata ia mempunyai nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid. Yenny Wahid adalah perempuan yang lahir di Jombang, Jawa Timur pada 29 Oktober 1974. Lahir dari ayah bernama Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan ibu bernama Shinta Nuriyah Wahid.

Yenny terlahir di lingkungan keluarga Nahdlatul Ulama (NU). Ayahnya, Gus Dur menjabat sebagai Presiden keempat Republik Indonesia. Selain itu, Yenny juga merupakan aktivis Islam dan politikus Indonesia.

Yenny Wahid lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992. Kemudian, Yenny menempuh studi Psikologi di Universitas Indonesia.

Namun, atas saran ayahnya, Yenny memutuskan keluar dari Universitas Indonesia dan melanjurkan pendidikannya di Universitas Trisakti dan lulus sebagai Sarjana Desain dan Komunikasi Visual.

Yenny lalu menempuh studi S2-nya di Harvard Kennedy School of Government dengan beasiswa Mason.

Yenny Wahid mempunyai seorang kakak bernama Alisa Wahid dan dua orang adik yaitu Anita Wahid serta Inayah Wahid.

Melansir Wikipedia, pada 15 Oktober 2009 Yenny menikah dengan Dhorir Farisi. Lalu pada 13 Agustus 2010, Yenny melahirkan putrinya, Malica Aurora Madhura.

Yenny kemudian melahirkan anak keduanya, Amira pada 14 Agustus 2012. Ia pun lalu melahirkan putri ketiganya, Raisa Isabella Hasna pada 3 Maret 2014.

 

Organisasi dan Karier

Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Yenny Wahid.
Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Yenny Wahid. (Liputan6.com/Tira Santira)

Menyandang gelar Sarjana Desain dan Komunikasi Visual, Yenny Wahid lebih memilih profesi sebagai wartawan. Pada 1997 dan 1999, ia aktif menjadi koresponden The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne), koran terbitan Australia.

Yenny ditugaskan sebagai responden di Timor-Timur dan Aceh. Ketika menjadi responden, ia mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari millisi dan pulang ke Jakarta.

Seminggu kemudian Yenny kembali ke daerah konflik tersebut dan liputannya mengenai Timor-Timur pascareferendum mendapat anugerah Walkley Award.

Tak lama bekerja sebagai wartawan, Yenny berhenti karena ayahnya terpilih menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia. Yenny selalu mendampingi kemanapun Gus Dur pergi.

Kemudian pada 2004, Yenny menjabat sebagai direktur di Wahid Institute yang pada saat itu baru didirikan. Ia menjadi Direktur di Wahid Institute hingga saat ini.

Selain itu, Yenny juga berkecimpung di dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi tak lama ia mengundurkan diri.

Yenny merupakan pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, yang kemudian melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB) menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Yenny juga pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia sejak Januari 2020 hingga mengundurkan diri pada Agustus 2021.

Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Relawan Tokoh Bermunculan Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya