Restoran Pagi Sore Jelaskan soal Brosur Anies Baswedan di Nasi Boksnya

Restoran Pagi Sore membenarkan karyawannya sengaja memasukkan brosur dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga merupakan bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut dalam nasi boks.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Okt 2022, 15:11 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 15:11 WIB
Momen Perpisahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria di Balaikota Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat acara perpisahan di Balai Kota, Jakarta pusat, Minggu (16/10/2022). Pemprov DKI Jakarta bersama relawan menggelar acara perpisahan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir tepat hari ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Restoran Pagi Sore membenarkan karyawannya sengaja memasukkan brosur dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga merupakan bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut dalam nasi boks.

Namun pihak manajemen restoran memastikan perbuatan sang karyawan di luar perintah manajemen Restoran Pagi Sore.

Maka dari itu, pihak manajemen Restoran Pagi Sore memberi sanksi kepada sang karyawan itu.

"Kami melakukan tindakan sanksi untuk anggota karyawan kami yang memasukkan flyer atau brosur tersebut tanpa ada izin dari manajemen Restoran Pagi Sore," demikian klarifikasi manajemen Restoran Pagi Sore dikutip Senin (24/10/2022).

Manajemen Restoran Pagi Sore pun meminta maaf kepada masyarakat yang menerima nasi boks berisikan brosur dukungan terhadap Anies Baswedan itu.

"Kami memohon maaf atas ketidak nyamanan bapak atau ibu. Demikian klarifikasi dari kami selaku manajemen Restoran Pagi Sore. Terima kasih," kata manajemem Restoran Pagi Sore.

 


Surya Paloh Tak Ingin Paksa Partai Lain Usung Anies Baswedan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak ambil pusing jika partainya tidak jadi koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemilu 2024.

Dia mengatakan, Partai NasDem tidak akan memaksa partai lain untuk berkoalisi.

"Kalau saya sebagai Ketum NasDem saya kasih kesempatan yang seluas-luasnya ya, sebaik-baiknya, kepada kawan-kawan baik itu Demokrat, baik PKS atau siapa saja. ya NasDem tidak mau desak-desak itu, atur saja, mau koalisi boleh. kurang, enggak koalisi juga gak apa-apa," kata Surya, kepada wartawan, di NasDen Tower, Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2022.

Dia menyadari, meski sudah mendapuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, partainya harus memenuhi syarat batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Ya apa boleh buat (jika tidak jadi berkoalisi), enggak ada masalah, kita enggak ada beban yang tinggi sekali," jelas Surya.

"Enggak ada beban sama saya. Jangan dipikir ini hidup-matinya. Tapi, hak-hak konstitusional itu jangan kita kurangi satu sama lain, kan itu yang kita mau kan," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya