Semua Elemen Diminta Bersatu Hadapi Tantangan ke Depan

Di situasi politik Indonesia yang kian menghangat akibat Pemilu 2024, ancaman krisis ekonomi serta pangan terus membayangi republik ini. Ketidakpastian situasi ini diharapkan mampu membuat semua elemen bersatu.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 02:00 WIB
Proyek MRT Fase 2A Ditargetkan Rampung Tahun 2028
Arus kendaraan saat melintas dekat proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A-CP203 rute Bundaran HI-Kota Tua di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Minggu (11/9/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, pembangunan jalur kereta cepat MRT fase 2A rute Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota Tua yang memiliki panjang 6,3 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada 2028. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Di situasi politik Indonesia yang kian menghangat akibat Pemilu 2024, ancaman krisis ekonomi serta pangan terus membayangi republik ini. Ketidakpastian situasi ini diharapkan mampu membuat semua elemen bersatu.

Organisasi para akademisi dari perguruan tinggi dan cendekiawan masyarakat, Forum 2045 sudah perlu kini memasuki yang namanya orde kolaborasi.

"Kita masuk ke dalam orde Kolaborasi, dimana kolaborasi harus menjadi karakter kerja dari masyarakat dan pemerintah ke depan. Paradigma kolaborasi harus menjadi tata baru dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang semakin sophisticated serta mengakhiri pembelahan politik," kata Ketua Forum 2045 Untoro Hariadi dalam keterangannya, Minggu (30/10/2022).

Menurut dia, dengan saling berkolaborasi maka diharapkan tak ada lagi ego sektoral yang selalu menjadi akar permasalahan.

Karenanya, agar wacana Orde Kolaborasi ini meluas, pihaknya juga berharap bisa berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan pada Senin 31 Oktober 2022 melalui seminar bertema 'Orde Kolaborasi: Gagasan dan Langkah Realisasinya' di Yogyakarta.

"Masyarakat politik memerlukan sumbangsih gagasan dan perspektif dari masyarakat kampus untuk memperkuat dan mempertajam penyusunan perencanaan kebijakan. Sebaliknya, masyarakat kampus memerlukan masyarakat politik agar dapat mengakomodasi gagasan-gagasan terbaik dalam membangun Indonesia ke depan," kata Untoro.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertaruhan

Untoro menjelaskan, tahun 2024 bukan saja menjadi tahun pertaruhan bagi partai politik dan para kandidat yang berlaga di Pemilu dan Pilpres, tetapi juga menjadi tahun berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005 – 2025.

Hal tersebut, kata dia, menjadi peluang bagi partai politik yang memiliki kader-kader di lembaga legislatif dan eksekutif untuk menyusun narasi yang lebih solid mengenai arah berbangsa dan bernegara menuju tahun 2045.

”Kolaborasi yang intens dari masyarakat kampus dan masyarakat politik berpotensi meningkatkan kualitas demokrasi kita, apalagi jika perlu diperluas dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain,” ucap Untoro.

Forum 2045 berencana mengadakan Simposium Nasional Rencana Pembangunan 2045 pada awal 2023 nanti di Jakarta.

Selain menghadirkan paparan dari akademisi-akademisi penting dari berbagai bidang kehalian dan wakil-wakil lembaga politik dan pemerintahan, kegiatan tersebut juga akan menghadirkan kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bergelut di berbagai sektor kehidupan dari seluruh Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya