Gempa Cianjur, BNPB: 23 Korban di Cigenang Masih Tertimbun Reruntuhan

Puluhan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada Senin siang tadi. Ribuan orang juga mengungsi akibat bencana ini.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Nov 2022, 19:31 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 19:31 WIB
Gempa Cianjur
Kerusakan bangunan SDN Cugenang akibat gempabumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11). (BPBD Kabupaten Cianjur)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, sebanyak 45 korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang tadi.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, data itu tercatat diperbarui hingga pukul 18.27 WIB. Selain itu, terdapat 23 korban di Kecamatan Cigenang, Cianjur yang masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa.

"45 korban meninggal dunia, kemudian 23 korban masih tertimbun reruntuhan di Kecamatan Cigenang," kata Abdul dalam siaran Youtube BNPB Indonesia, dikutip Senin (21/11/2022).

Menurut Abdul, 700 orang terdata mengalami luka-luka. Sementara itu, sebanyak 1.773 unit rumah mengalami kerusakan akibat lindu dangkal tersebut.

"Secara total, tadi Pak Bupati menyampaikan sekitar 700 orang luka-luka, kemudian ada sekitar 1.773 unit rumah rusak," ungkap dia.

Lebih lanjut, Abdul menyampaikan bahwa sebanyak 3.895 orang telah meninggalkan rumah dan mengungsi di lokasi yang lebih aman akibat gempa Cianjur.

"Dengan hitungan pengungsi saat ini di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata itu 3.895 orang," kata dia.

Tak hanya di Cianjur, BNPB menyampaikan bahwa sejumlah daerah di sekitarnya juga ikut terdampak gempa bumi. Di Sukabumi, kata dia, total ada 336 rumah yang rusak imbas gempa.

"Jadi tidak hanya di Kabupaten Cianjur, di beberapa kabupaten lainnya, misalnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor juga ada, di Sukabumi misalkan ada 336 rumah rusak," ucapnya.

Abdul menuturkan bahwa data akan mengalami perubahan sesuai perkembangan di lapangan. Dia berujar, saat ini semua tim tengah berada di lokasi pusat gempa dan sekitarnya.

"Data ini masih terus kita terima dari lapangan karena semua tim saat ini BPBD, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan," katanya.

BNPB sendiri sudah menurunkan dua unit tim reaksi cepat dan tim logistik. Abdul mengatakab bahwa semua tim juga bergerak ke lapangan untuk terus mengupdate data.

"Tentu saja kita harapkan grafik kenaika korbannya tidak lagi signifikan tapi perubahan data masih cukup dinamis hingga saat ini," kata Abdul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Korban Meninggal Mayoritas Anak-Anak

RSUD Cianjur dipenuhi korban gempa Cianjur (Dok: IDI)
RSUD Cianjur dipenuhi korban gempa Cianjur (Dok: IDI)

Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan, mayoritas korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur merupakan anak-anak. Menurut dia, rerata anak-anak yang meninggal tersebut mengalami patah tulang.

"Anak-anak, iya rata-rata patah tulang," ujar Herman saat dikonfirmasi, Senin (21/11/2022).

Menurut Herman, korban meninggal dunia kebanyakan karena tertimpa bangunan saat berada di dalam rumah dan sekolah saat gempa terjadi.  

"Ada yang lagi sekolah, ada yang di rumah, rata-rata sedang ada di dalam rumah," kata dia.

Dia menyebut, hingga berita ini diturunkan jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 56 orang. Jumlah korban akibat bencana gempa bumi ini masih terus didata. 

"Kondisi yang meninggal tercatat 56 orang," ujar Herman.

Sedangkan untuk korban luka dalam musibah gempa ini dilaporkan mencapai 700 orang.

"Luka-luka di atas 700 orang," kata Herman.

 

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, Getaran Terasa Sampai Jakarta
Orang-orang keluar dari gedung perkantoran setelah dievakuasi usai gempa bumi di kawasan bisnis utama di Jakarta,Indonesia, Senin (21/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut berlokasi tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 Km. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Gempa Terasa Kuat di Jakarta

Sebelumnya diberitakan, gempa mengguncang wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB. Warga yang merasakan guncangan lindu pun langsung berhamburan keluar dari rumah dan bangunan.

Seperti yang terjadi di wilayah Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Warga sontak keluar rumah begitu merasakan getaran gempa yang cukup kuat seperti ada truk besar yang melintas.

Kondisi serupa juga terjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya. Sejumlah pengunjung sidang sempat panik begitu merasakan guncangan gempa.

Tak hanya di Jakarta, gempa juga terasa kuat di wilayah Depok, dan Bogor Jawa Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa yang menggetarkan DKI Jakarta dan sekitarnya itu tersebut berpusat di 10 km barat daya Cianjur, Jawa Barat atau pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT.

Gempa Cianjur yang terjadi pada pukul 13:21:10 WIB ini berkekuatan magnitudo 5,6 dan kedalaman 10 km. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya