Ganjar Pranowo di Acara Ideafest 2022 Bicara soal Kriteria Pemimpin: Yang Bikin Ayem

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara kriteria yang pemimpin Indonesia periode mendatang. Menurut dia, masyarakat menginginkan pemimpin yang ayem atau diartikan bahasa Indonesia damai.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Nov 2022, 15:19 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2022, 15:17 WIB
Acara Ideafest 2022 dengan program Your Voice Matters di JCC Senayan, Jakarta.
Acara Ideafest 2022 dengan program Your Voice Matters di JCC Senayan, Jakarta. (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara kriteria yang pemimpin Indonesia periode mendatang. Menurut dia, masyarakat menginginkan pemimpin yang ayem atau diartikan bahasa Indonesia damai.

"Kalau hari ini menurut saya karakter pemimpin yang bikin ayem, karakter pemimpin yang mendengarkan dan mengajak," kata Ganjar melalui zoom metting saat menjadi pembicara acara Ideafest 2022, di JCC, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Dia menyampaikan demikian berdasarkan pengalamannya. Kala itu, Ganjar mengaku bertemu dan berdialog dengan sejumlah kelompok yakni kelompok penyandang disabilitas, kelompok perempuan, kelompok anak-anak.

"Kenapa saya berani ngomong seperti ini? Suatu ketika bertemu penyandang disabilitas saya ketemu kelompok perempuan, kelompok anak kemudian mereka berbincang," ujar Ganjar.

Politikus PDIP ini mengatakan, ia mendengarkan kala perwakilan kelompok meyuarakan suara hati. Ganjar merinci, dari kelompok anak-anak

"Anak-anak mengatakan pak Ganjar saya ingin sekolah saya asik, tidak ada bully. Saya ingin bisa membaca di mana pun. Saya ingin piknik dan semua orang tidak mengeniaya saya," ujar Ganjar.

Sementara itu, kelompok perempuan menitikberatkan pada kesetaraan gender.

"Kelompok perempuan kemudian menyampaikan kepada saya begini pak kenapa sih pembangunan selalu style maskulin selalu yang fisik tidak pernah berbicara ruang-ruang atau ide ide atau pikiran pikiran yang bisa menyetarakan," jelas Ganjar.

Lebih lanjut, dia menuturkan, kelompok perempuan turut membahas tentang tingginya angka kematian pada ibu hamil dan angka stunting pada anak di Indonesia.

"Ini keluhan kelompok perempuan kenapa ibu hamil tidak mendapatkan perhatian. Kenapa kemudian angka kematian ibu melahirkan atau angka kematian bayi menjadi tinggi bahkan stunting tidak ada orang peduli pada ibu hamil," ujar Ganjar.

 

 

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Penyadang Disabilitas

Terakhir, Ganjar menyampaikan pemikiran kelompok penyandang disabilitas.

Mereka, kata dia menolak untuk dikasihani. Menurut Ganjar, mereka hanya mengharapkan mendapat hak yang sama dengan orang-orang normal pada umumnya.

"Kelompok difabel 'Pak Ganjar saya tak buruh di kasihani, kami butuh kesetaraan tugas bapak adalah memberikan fasilitas itu'," ujar dia.

Ganjar mengaku perasaan langsung berkecambuk kala mendengar pemikiran sejumlah kelompok tersebut.

"Saat itu lah otak saya guncang, saat itu perasaan saya kacau, saat itu saya merasa bego," ujarnya.

Ganjar mengatakan, saat ini seluruh kelompok akan dilibatkan dalam musyawarah pembangunan.

"Saya mencoba melibatkan mereka dan memberikan ruang kesempatan mereka untuk menyampaikan lebih banyak ide gagasan dan partisipasi maka tidak mau mendengar tidak mau bikin adem ayem menganyomi ya pasti akan dtinggalkan," ujar dia.

Lebih lanjut Ganjar menyarankan kepada semua pihak untuk lebih peduli terhadap semua kelompok entah itu kelompok perempuan, kelompok anak-anak, kelompok disabilitas.

"Dengan kita bisa ngobrol say hi tidak cukup bisa gugah persaudaraan diantara kita," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya