Polisi Gandeng Ahli Sosiologi Agama Pelajari Mantra-Kemenyan di Rumah Keluarga Kalideres

Satu keluarga Kalideres yakni Rudyanto Gunawan, dan K Margaretha Gunawan, Dian dan Budyanto Gunawan, tewas di rumahnya yang terletak di Perumahan Citra Garden, Kalideres.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Nov 2022, 18:27 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 18:27 WIB
Polisi Olah TKP Kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Satu keluarga Kalideres yakni Rudyanto Gunawan, dan K Margaretha Gunawan, Dian dan Budyanto Gunawan, tewas di rumahnya yang terletak di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

Polisi melibatkan Ahli Sosiologi Agama untuk mendalami temuan barang-barang di dalam rumah tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap barang bukti terbaru yang disita antara lain buku-buku, mantra hingga kemenyan.

"Kami temukan buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan. Oleh karenanya, kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," kata Hengki dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Dia menerangkan, hasil penyelidikan sementara antara penyidik menggandeng Tim Asosiasi Psikologi Forensik. Satu korban Budyanto Gunawan diduga menjalani ritual tertentu.

"Kami menemukan bahwa ada keindetikan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti bukti yang ada di TKP, bahwa ada kecenderungan mengarah kepada alm Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual," ujar dia.

Hengki menyebut, ketiga korban lain terpengaruh dengan ritual yang dijalani oleh Budyanto. Sehingga, mereka patut diduga mengikuti jejak Budyanto mejalani ritual serupa.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu belief dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.

 

Motif Psikologis

Terkait hal ini, Hengki menerangkan Tim Asosiasi Psikologi Forensik masih terus mendalami motif psikologis kematian melalui autopsi psikologis.

"Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," ujar dia.

Pun demikian, kata Hengki dengan penyebab kematian. Penyidik menggandeng para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM/ Universitas Indonesia.

"Mengenai sebab-sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya