BPBD Blitar Ikut Pantau Pergerakan Abu Gunung Semeru

Abu erupsi Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 mdpl di Kabupaten Lumajang itu dilaporkan mengarah ke selatan dan bisa saja turun di Blitar.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 05 Des 2022, 05:03 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 05:03 WIB
Semeru
Gunung Semeru muntahkan awan panas guguran sejauh 7 km. (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ikut memantau pergerakan abu erupsi Gunung Semeru. Abu erupsi gunung berketinggian 3.676 mdpl di Kabupaten Lumajang itu dilaporkan mengarah ke selatan.

"Dari laporan yang kami terima abu erupsi Gunung Semeru dampaknya mengarah ke selatan. Itu dari monitor setelit, jadi kami juga mewaspadainya apakah sampai ke wilayah kami," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto di Blitar, seperti dilansir Antara, Minggu 4 Desember 2022.

Dia mengatakan, daerah yang bisa saja terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Api Semeru antara lain Kecamatan Wates dan Binangun, Kabupaten Blitar.

Namun, hingga kini belum ada laporan abu vulkanik sampai ke daerah tersebut.

"Sampai hari ini tidak termonitor itu (guguran abu vulkanik Gunung Semeru tiba hingga Blitar)," kata Ivong.

Gunung Semeru erupsi dan meluncurkan awan panas guguran (APG) sejauh 7 kilometer pada 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB. Tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak Semeru.

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan BMKG Juanda, hasil pantauan sebaran debu vulkanik Gunung Semeru pada pukul 11.40 WIB dilaporkan sejak 12.10 hingga pukul 14.05 WIB sebaran debu vulaknik itu melaju dengan kecepatan 20 knot.

Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang mencatat masyarakat Desa Supiurang mengevakuasi diri di beberapa titik yakni SD Supiturang 04, SMP 2 Pronojiwo, Balai Desa Oro-oro ombo dan Masjid Supiturang.

 

Imbauan

Selain itu, warga di Dusun Kajar Kuning di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sebagian mengevakuasi diri ke Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur.

Dari bencana itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah menaikkan status Gunung Api Semeru dari Siaga menjadi Awas atau dari Level III menjadi Level IV.

Infografis Kejutan Tak Terduga Erupsi Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejutan Tak Terduga Erupsi Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya