Penjelasan Anies soal Koalisi dan Tudingan Curi Start Kampanye

Bakal calon presiden yang diusung oleh NasDem, Anies Baswedan angkat bicara soal koalisi antara PKS dan Demokrat. Menurut dia, peluang itu terbuka untuk bersama-sama di Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2022, 10:44 WIB
Diterbitkan 11 Des 2022, 10:44 WIB
Senyum Anies Baswedan Saat Resmi Diusung Partai Nasdem Jadi Capres di Pilpres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden yang diusung oleh NasDem, Anies Baswedan angkat bicara soal koalisi antara PKS dan Demokrat. Menurut dia, peluang itu terbuka untuk bersama-sama di Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikannya usai mengkuti Rapat Akbar dan Silaturahmi Partai NasDem Sulsel di gedung Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 10 Desember 2022.

"Kami selalu mengadakan silaturahmi, dengan pimpinan wilayah, daerah Partai NasDem, Demokrat dan PKS juga itu akan kami lakukan," ujar Anies.

Seperti dilansir dari Antara, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, konsolidasi dan komunikasi terus berjalan dengan Parpol lain. Bahkan biasanya dalam setiap pertemuan-pertemuan tetap mengakomodir unsur dari daerah-daerah.

"Kita berharap yang dibangun ini bukan hanya untuk eksekutif tapi juga legislatif, karena bagaimana pun juga ikhtiar perjuangan ini bersama eksekutif dan legislatif," kata Anies.

Saat ditanyakan dengan gencarnya melaksanakan safari politik di berbagai daerah termasuk di Sulsel hingga dituding pihak tertentu telah berkampanye lebih awal di luar jadwal penyelenggara pemilu, kata dia, belum masuk jadwal dan di undang-undang ada hak warga negara menyampaikan pendapat.

"Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat kapan saja dimana saja. Karena ini negeri demokrasi, kebebasan berpendapat, berserikat dilindungi undang-undang," ucapnya.

 

Salah Tafsir

Sebelumnya, Wakil Ketua DPP NasDem Ahmad Ali pada Rapat Akbar itu memaparkan, dalam perjalanan politik meskipun banyak perdebatan, salah tafsir hingga menuding Anies Baswedan telah curi start, kampanye lebih awal, namun kata dia, itu bukan pelanggaran.

"Anies belum menjadi calon presiden, belum mendaftar di KPU. Aturan KPU berlaku ketika tahapan sudah dilaksanakan. Hari ini, konsolidasi Partai NasDem sebagai bentuk mengawal keputusan Ketua Umum (Surya Paloh) menetapkan Anies dari Partai NasDem," katanya.

Dari jadwal safari politik Anies di Sulsel, setiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dikawal simpatisan bergerak menuju Kampus Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar untuk membawakan kuliah umum. Selanjutnya santap siang dirangkaikan silaturahmi bersama Forum Dosen di lokasi empang milik mantan Menteri Pertanian sekaligus Ketua Umum IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman.

Usai menyerap aspirasi dari para dosen, Anies menuju gedung CCC untuk menghadiri Rapat Akbar dan Silaturahmi Partai NasDem Sulsel bersama kader, simpatisan partai dan mengukuhkan puluhan relawannya. Selanjutnya bergerak ke Masjid Al Markaz Al Islami untuk melaksanakan salat Magrib.

Kemudian menghadiri makan malam bersama tokoh masyarakat dan pemuka agama. Rencananya, Anies juga akan menghadiri jalan santai bersama masyarakat di Kabupaten Pangkep pada Minggu (11/12/2022) pagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya