Berkat Pompa Tenaga Surya dari Ganjar, Hasil Pertanian di Purworejo Meningkat hingga 3 Kali

Mustangin, salah satu petani di Desa Krandegan menuturkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu petani dalam bercocok tanam di desanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 13:12 WIB
Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat pompa air tenaga surya Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. (Ist)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo kini bisa menikmati tiga kali masa tanam dan panen. Hal itu bisa terjadi berkat bantuan pompa air tenaga surya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Bantuan senilai Rp450 juta itu bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran (TA) 2022. Panel listrik tenaga surya itu pun dimanfaatkan para petani untuk pompa air irigasi pertanian.

Mustangin, salah satu petani di Desa Krandegan menuturkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu petani dalam bercocok tanam di desanya. Sebab, sawah di Desa Krandegan merupakan tadah hujan.

"Setelah adanya bantuan pompa air tenaga surya dari Pak Ganjar ini, alhamdulillah masyarakat bangga sekali dan membantu pengairan di Desa Krandegan," kata Mustangin pada Minggu (8/1/2023).

Mustangin menjelaskan, panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air untuk menyedot air dari Sungai Dolang. Kemudian, air tersebut dialirkan ke area persawahan melalui parit.

Dengan terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian, lanjut Mustangin, sangat menguntungkan petani dengan melakukan panen sebanyak 3 kali dan 3 kali masa tanam.

"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini petani bisa tanam tiga kali dalam setahun," ucap Mustangin.

Sebelum adanya bantuan tersebut, jelas Mustangin, para petani harus membawa pompa dari mesin diesel dan membutuhkam minimal 5 kali pengairan dalam sekali masa tanam.

Ia pun menceritakan, bahwa dengan adanya bantuan dari Ganjar itu juga dapat mengurangi beban petani dalam mengakses pengairan untuk persawahan.

"Karena saat musim kemarau itu bawa pompa dari mesin diesel. Biasanya satu kali masa tanam membutuhkan minimal 5 kali pengairan. Satu kali pengairan habiskan 10 liter solar, dan pembelian solar sekarang dibatasi," ungkap Mustangin.

"Kalau air itu kan memang kebutuhan pokok. Jadi, sekarang petani tambah sukses dengan adanya bantuan tersebut," sambung Mustangin.

 

Sangat Membantu

Hal senada juga disampaikan petani Desa Krandegan bernama Muh Soleh. Keberadaan pompa air tenaga surya berkat bantuan dari Ganjar Pranowo itu sangat mempermudah akses irigasi bagi para petani.

"Sangat membantu (bantuan pompa air tenaga surya. Karena petani dapat irigasi dengan gratis," tutur Soleh.

Sementara itu, Hendro Triyantoro, salah satu perangkat Desa Krandegan menyampaikan bahwa bantuan dari Ganjar Pranowo itu dapat memberikan kebutuhan air tak kurang dari 70 persen dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya.

"Ada sekitar 100 petani yang mendapat manfaatnya. Itu dapat diakses secara gratis untuk pengairan," kata Hendro.

Alat senilai Rp450 juta itu juga dapat menghasilkan daya listrik hingga 18.000 watt. Dengan demikian, para petani tidak lagi khawatir untuk menghidupkan pompa air, terutama saat memasuki musim kemarau.

"Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu kalau musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, kalau sekarang sudah tidak," ucap Hendro.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo terus mengembangkan potensi energi baru terbarukan atau EBT. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 2 ribu desa mandiri energi di Jawa Tengah. 

Untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah dilakukan di beberapa sektor. Di antaranya pondok pesantren, pelaku UMKM serta pertanian.

Infografis Tebak Kode Pemimpin Rambut Putih, Ganjar Pranowo?
Infografis Tebak Kode Pemimpin Rambut Putih, Ganjar Pranowo? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya