Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) partainya yang ke-50. Menurut Megawati, dengan kekuatan nyata dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan kebhinekaan maka hal itu menjadi satu kesatuan bagi yang tumbuh di akar rumput.
"Kita melihat satgas aja ujung tombak. Saya bilang kamu itu menjaga akar rumput. Bukan hanya akar rumput partai, tetapi kamu harus jaga akar rumput seluruh Indonesia, apa enggak hebat toh," kata Megawati seperti dikutip dari siaran daring, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga
Megawati juga menyatakan, kesatuan tersebut selaras dengan tema HUT ke-50 PDIP yaitu "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam"; dengan Sub Tema "Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".
Advertisement
Dia meyakini, genggaman tidak akan terjadi jika hanya dilakukan oleh satu jari. Namun, harus semua jari yang ada.
"Kalau satu aja enggak bisa gerak, apa ini genggam enggak lah enggak bisa ambil apa-apa. Ini lima (jari) udah tahu tangan kita diberi lima itu kan Pancasila jadi genggam itu," jelas dia
Megawati pun meminta para kader untuk memperhebat jiwa gotong royong. Sebab, dengan gotong royong PDI Perjuangan akan selalu kuat.
"Kita bisa begini bener loh karena gotong royong loh. Mana sih saya suka lihat gitu rasa kegotong royongan itu bonding," Megawati memungkasi.
Sindir Partai yang Dompleng Dukungan Capres ke Kader PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik yang mendompleng dukungan calon presiden kepada kader PDIP. Megawati heran, seakan partai politik tersebut tidak punya kader sendiri yang bisa didukung sebagai calon presiden.
"Aku sampai liatin aku bilang orang berpolitik kok kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri? Yang keras dong," ujar Megawati saat pidato HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Megawati pun mempertanyakan apakah aturan soal pencapresan di KPU masih seperti pemilu sebelumnya.
"Iya dompleng-dompleng aturannya piye toh aku tanya Hasto, KPU aturannya dah lain? 'Ga Bu, masih sama' jadi samanya gimana to," katanya menirukan pembicaraan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Megawati menegaskan, aturan pencalonan presiden adalah calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai atau gabungan partai politik.
Kalau memang partai politik mendompleng kader partai lain khususnya PDIP, seperti partai tersebut punya kader yang mumpuni.
"Sorry aduh gawat dah. Kalau kayak gini konotasinya partai kayak enggak punya kader coba bayangin padahal jelas pemilu ada calon itu ada," kata Megawati.
Advertisement