Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyoroti kasus Ferdy Sambo dan dampaknya terhadap kepercayaan publik kepada Polri. Karena menurutnya kasus tersebut sempat membuat tingkat kepercayaan publik kepada institusi Polri menurun.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Advertisement
Baca Juga
Mahfud awalnya memberikan apresiasi kepada Polri karena hasil survei menunjukkan bahwa kepercayaan publik kepada pemerintah membaik dari segi keamanan. Polri, kata dia sangat berperan dalam membaiknya kepercayaan publik itu.
"Kita mungkin perlu juga memberi apresiasi kepada Polri yang pada awal tahun 2022 itu memberi kontribusi terbesar bagi kepercayaan publik terhadap pemerintah karena keamanan. Kalau rata-rata kepercayaan publik itu 76 kepada pemerintah," kata Mahfud.Â
"Waktu itu Polri sudah 87 kalau tidak salah. Di atas rata-rata kepercayaan publik sehingga 76-nya itu banyak yang di bawah sektor-sektor lain," sambung dia.
Mahfud lalu menyampaikan pada Juli 2022 lalu angka kepercayaan publik kepada Polri turun drastis. Hal itu, lanjutnya disebabkan kasus Ferdy Sambo. Naiknya tingkat kepercayaan publik kepada Polri terpantau membaik pada Agustus 2022.
"Tetapi pada bulan Juli turun drastis ketika terjadi peristiwa Sambo. Agustus, September mulai naik lagi dan sampai sekarang mulai naik lagi. Tapi belum mencapai optimal yang pernah dicapai. Oleh sebab itu, kita harus jaga ini ke depan," papar dia.
Diketahui Rakornas dengan tema penguatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi dibagi ke dalam empat panel. Mahfud menjadi salah satu pembicara pada panel terakhir Rakornas dengan pembahasan stabilitas politik, hukum, keamanan, dan pengawasan.
Kasus Narkoba
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) sebelumnya merilis hasil surveinya pada 2 sampai 14 Desember 2022, terkait tingkat kepercayaan Polri.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mengatakan, kepercayaan publik terhadap Polri Naik 71,4 persen. Adapun hal ini lantaran, dianggap berhasil menangani kasus pembunuhan berencana Brigadi J alias Nofriansyah Yoshua Hutabat.
"Angka ini terus menguat bila dibanding hasil survei sebelumnya pada bulan Agustus 2022 yang hanya 56,3 persen," kata Edi melalui keterangan tertulisnya, Minggu, (18/12/2022).
Tak hanya berhasil membawa mantan Kadiv Propram Polri Ferdy Sambo ke meja hijau, kasus pengungkapan kasus peredaran narkoba yang menyeret nama mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa yang katanya banyak diapresiasi publik.
"Instruksi Kapolri dalam pengoperasian tilang elektronik dan penghentian tilang manual di seluruh Indonesia juga ikut andil meningkatkan kepercayaan publik," kata Edy.
Selain itu, sinergi Polri dan TNI dalam pengamanan kegiatan internasional G20 di Bali ikut menyumbang kenaikan kepercayaan masyarakat hingga mencapai 71,4 persen.
Advertisement
Mahfud Md Utus Tim untuk Telusuri Bentrok Pekerja PT GNI
Terkait bentrok pekerja PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Menko Polhukam Mahfud Md mengaku telah mengirim tim ke lokasi bentrokan. Tim tersebut akan menyampaikan laporan terbaru terkait aksi bentrok tersebut.
"Kan ini (insiden bentrok) baru terjadi kemarin. Saya masih mengutus tim ke sana, sebelum saya berbicara," kata Mahfud Md kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 16 Januari kemarin.Â
"Sudah, sudah, (tim) sudah (jalan). Saya sudah utus Pak Rudolf, deputi saya untuk mendalami ini dan segera memberikan laporan yang paling update untuk saya," sambungnya.
Dia enggan berbicara banyak soal insiden bentrok antarpekerja tersebut sebab masih menunggu laporan terbaru dari timnya. Terkait masalah tenaga kerja dan investasi, Mahfud menyerahkan kepada menteri yang berwenang.
"Kalau substansinya menyangkut Menaker dan Investasi, kalau soal keamanannya biar polisi dulu," ujarnya.
Bentrok terjadi di lokasi Smelter PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada pada Sabtu 14 Januari 2023 waktu setempat.
Insiden bentrok PT GNI itu menewaskan satu orang pekerja asing dan dua pekerja lokal.