Pakai Bentor, Bocah Pidie Jaya Rahmat Aulia Tempuh Ratusan Kilometer demi Pengobatan Ayah

Bocah berusia 10 tahun asal Pidie Jaya, Aceh, Rahmat Aulia menuai simpati ketika membawa sang ayah yang sakit ke rumah sakit setiap 10 hari sekali dengan memakai bentor.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jan 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi Rumah Sakit
Lantaran ekonomi dan keterbatasan alat medis di rumah sakit di Aceh, Rahmat Aulia harus menempuh ratusan kilometer pakai bentor bawa sang ayah berobat. (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ramai di media sosial Facebook, seorang bocah sekolah dasar (SD) asal Ulim Pidie  Jaya, Rahmat Aulia (10) dengan penuh kasih merawat sang ayah yang sakit. Rahmat membawa sang ayah setiap 10 hari sekali berobat dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara memakai becak motor atau bentor.

Rahmat harus menempuh waktu selama enam jam lebih untuk mencapai RS Cut Mutia Aceh Utara. Ia harus menempuh perjalanan  sekitar 230 kilometer lantaran alat medis yang tersedia hanya ada di RS Zainal Abidin Banda Aceh dan RS Cut Mutia Aceh Utara. Sang ayah perlu mendapatkan perawatan medis untuk disetor cairan yang ada di tubuh sehingga dapat meredakan rasa sakit.

Mengutip Antara, ayah Rahmat, Rusli Yusuf (46) mengidap lever dan diabetes. Rahmat harus membawa ayahnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara lantaran untuk menyedot cairan dalam perut yang membengkak. Rusli mengatakan, menderita sakit sejak 2017. “Namun, sakit yang saya derita semakin parah hingga perut membengkak sejak istri saya meninggal dunia enam bulan lalu,” ujar Rusli.

Cerita Rahmat tersebut menjadi ramai di media sosial setelah diunggah Azmi Murtala dalam akun facebooknya sekitar Jumat, 27 Januari 2023. Azmi mengunggah video dan foto-foto Rahmat asal Pidie Jaya bersama sang ayah dan bentor di pinggir jalan. Dari foto tersebut menunjukkan seorang anak laki-laki memakai kaos berwarna hijau yang duduk di samping sang ayah yang sedang terbaring di atas bentor.

Azmi Murtala melalui akun facebook menuliskan Rahmat Aulia, siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) asal Ulim Pidie Jaya.

“Rahmat Aulia, bocah kelas 6 SD asal Ulim Pidie Jaya terlihat lelah di pinggir jalan medan-B.Aceh tepatnya di peusangan Bireueun. Di atas becak tua, bocah tersebut termenunh sambil sesekali menyemangati ayahnya yang sedang terbaring menahan sakit,” tulis dia demikian mengutip dari akun Azmi Murtala.

Ia menulis, ada seorang pengguna jalan yaitu Yanto asal Blangme yang kebetulan lewat. Kemudian menanyakan tujuan Rahmat Aulia.

“Melihat pemandangan yang terbilang langka, pak Yanto asal Blangme yang kebetulan lewat langsung menanyai maksud dan tujuan bocah itu. Ketika mendengar penjelasan yang sangat menyayant hati, pak Yanto dengan sigap menelpon saya untuk membawa Ambulan Takabeya peduli, dan H Mukhlis Takabeya pun dengan cepat memberi instruksi untuk segera merapat ke lokasi,” tulis dia.

Setiap 10 Hari Bawa Sang Ayah Berobat

Ketika ditanya Rahmat ternyata setiap 10 hari sekali membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah panas terik matahari. Ini ia lakukan untuk meredakan sakit sang ayah.

“Ia setiap sepuluh hari sekali selalu membawah ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah panas terik matahari demi untuk disedot cairan yang ada di tubuh ayahnya agar bisa sedikit meredakan rasa sakit,” tulis dia.

Adapun Rahmat harus menempuh perjalanan enam jam lebih. Ia memilih RS Cuti Mutia karena alasan lebih dekat dari pada Banda Aceh.

“Karena alat medis tersebut yang tersedia Cuma di rumah sakit zainal abidin banda Aceh dan rumah sakit cut mutia Aceh Utara. Maka dia lebih memilih ke rumah sakit cut mutia dengan alasan lebih dekat dari pada banda aceh,” tulis Azmi.

Berbekal uang dari hasil upah “tarek pukat”, Rahmat membawa sang ayah berobat dan biaya sekolah sang kakak. Hal ini juga dilakukan karena sang ibu sudah lebih dahulu tutup usia.

“Berbekal uang dari hasil upah “tarek pukat” yg tidak seberapa, ia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya, dan sekolah kakak satu2nya, ibunya sudah duluan menghadap  sang ilahi,” demikian mengutip dari akun Azmin.

Rahmat bersama sang kakak merawat sang bapak bertahun-tahun. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, Rahmat mengucapkan terima kasih kepada supir ambulan dan Yanto yang telah memberi uang Rp 1 juta untuk kebutuhan rumah sakit.

Respons Warganet

Unggahan Azmi tersebut pun telah mendapatkan ratusan komentar dari warganet.

“27.01.2023 Alhamdullilah Jum’at barokah saling menolong sesama manusia,” tulis Alfian Awee

“Subhanallah semoga allah memberi kesembuhan untuk bpk dan di mudahkan segala urusan ya amin (terimakasih orang baik sudah menolong bg orang yg membutuhkan,” tulis Yanti Efrijal

“Alhamdulliah..Puji syukur, smga alla swt geu balas semua kebaikan hamba2 neuh mandum yg ka geu tuloeng aneuh meutuha nya nyan,” tulis Agus Arsa

“Alhamdulliah, semoga org yg peduli sama org kurang mampu.Allah berikan fahala yg berlipat-lipat, amin,” Ari Yadi Sagai

“Maaf, sya tidak snggpu membuka vidionya. Dgn mlht ftonya sja hti sy menangis, ap lg klo sy smpai buka vidionya psti sudah bercucuran air mata,” tulis Ichi Momo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya