Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer pada Kamis 9 Februari 2023 bersama jajarannya, melepas kaos Ganjar Pranowo Mania serta menurunkan spanduk bergambar Ganjar di kantor DPP Joman, Jakarta Selatan.
Gestur simbolik tersebut dilakukan pria yang karib disapa Noel itu sebagai penanda resminya relawan pendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden atau capres 2024, GP Mania, dibubarkan.
Terungkap, Noel mengaku mempertimbangkan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau capres 2024 usai membubarkan GP Mania.
Advertisement
Bubarnya GP Mania itu pun mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya kelompok sukarelawan Sahabat Ganjar (SaGa). Juru Bicara Sahabat Ganjar, Mahathir Muhammad mengaku sangat menyesalkan pembubaran tersebut.
Dia menegaskan dengan bubarnya GP Mania, bukan berarti menghentikan perjuangan sukarelawan lainnya untuk membawa Ganjar Pranowo menuju kursi sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Dukungan dan doa untuk Pak Ganjar Pranowo ini belum usai, belum selesai. Bukan hanya untuk mendukung Bapak Ganjar hingga nanti menjadi presiden di tahun 2024 tetapi juga sampai jadi presiden pun, untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Mahathir dalam siaran persnya.
Selain itu, Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga menilai, GP Mania sengaja dibubarkan setelah melihat arah dukungan Joko Widodo bukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sehingga mereka akan pindah mendukung capres lain yang didukung Jokowi.
Berikut sederet tanggapan berbagai pihak usai Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), relawan pendukung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden atau capres 2024 dibubarkan dihimpun Liputan6.com:
1. Pengamat Komunikasi Politik
Relawan Ganjar Pranowo Mania yang diketuai Immanuel Ebenezer (Noel) akan mengumumkan pembubaran diri pada 9 Februari 2023. Alasan pembubaran salah satunya disebut karena tugasnya sudah selesai setelah elektabilitas Ganjar Pranowo meroket.
Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga menilai, GP Mania sengaja dibubarkan setelah melihat arah dukungan Joko Widodo bukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sehingga mereka akan pindah mendukung capres lain yang didukung Jokowi.
"Indikasi itu akan terlihat bila nantinya GP Mania setelah dibubarkan berubah nama. Setelah nama berubah, kemudian relawan itu memberikan dukungan kepada capres yang direstui Jokowi," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Kamis 9 Februari 2023.
Menurut dia, GP Mania sengaja dibubarkan untuk berganti nama saja. "Bubarnya GP Mania bukan karena elektabilitas Ganjar sudah meroket. GP Mania sengaja dibubarkan untuk berganti nama, kemudian akan diarahkan untuk mendukung capres tertentu yang direstui Jokowi," kata dia.
Selain itu, Jamiluddin menilai GP Mania melihat peluang Ganjar sangat kecil untuk diusung PDIP atau koalisi lainnya menjadi capres.
"Mengingat hingga saat ini belum ada partai atau koalisi yang akan mengusung Ganjar. PDIP saja kemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani menjadi capres. Karena itu, menjadi logis bila GP mania menarik dukungannya dengan membubarkan diri. Dengan begitu, kerja GP Mania tidak sia-sia," kata dia.
Selain itu, lanjutnya, terkait klaim GP Mania meroketkan elektabilitas Ganjar tentu layak dipertanyakan. Sebab, relawan Ganjar sangat banyak, sehingga sulit menyatakan tingginya elektabilitas Ganjar semata kerja GP Mania.
"GP Mania perlu menjelaskan berapa persen kontribusinya dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar. Hal itu diperlukan agar GP Mania tidak merasa hebat sendiri dan terkesan mengabaikan hasil kerja relawan lainnya. Dengan begitu akan diketahui kontribusi GP Mania dalam meningkatkan elektabilitas Ganjar. Kontribusi relawan lainnya juga akan diketahui dengan pasti," pungkas Jamiluddin.
Advertisement
2. Sahabat Ganjar
Pembubaran GP Mania itu pun mendapat respons dari kelompok sukarelawan Sahabat Ganjar (SaGa).
Juru Bicara Sahabat Ganjar, Mahathir Muhammad, mengaku sangat menyesalkan pembubaran tersebut. Dia menegaskan dengan bubarnya GP Mania, bukan berarti menghentikan perjuangan sukarelawan lainnya untuk membawa Ganjar Pranowo menuju kursi sebagai orang nomor satu di Indonesia.
“Dukungan dan doa untuk Pak Ganjar Pranowo ini belum usai, belum selesai. Bukan hanya untuk mendukung Bapak Ganjar hingga nanti menjadi presiden di tahun 2024 tetapi juga sampai jadi presiden pun, untuk Indonesia yang lebih baik," ujar dia dalam siaran persnya.
Mahathir lantas mengajar para sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo untuk tidak patah semangat melihat pembubaran GPmania.
Dia juga meminta para anggota GPmania lainnya tidak kemudian berhenti memberi dukungan untuk Ganjar Pranowo menjelang Pilpres 2024.
Mahathir meyakini semua sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo memiliki niat dan tujuan yang sama.
"Kami relawan Sahabat Ganjar akan terus berjuang dan mendoakan Bapak Ganjar untuk jadi presiden di 2024. Kami terus memberi semangat dan doa untuk sukarelawan di seluruh Indonesia tetap sama-sama kita berjuang," ucap dia.
Saat ini Sahabat Ganjar juga tetap aktif melakukan berbagai kegiatan sosial dan positif sekaligus sosialisasi sosok Ganjar Pranowo kepada masyarakat.
3. Jokowi Mania (Joman)
Relawan Jokowi Mania (Joman) resmi membubarkan kelompok relawan Ganjar Pranowo Mania. Joman menarik dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Politikus PDIP itu dianggap bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Itu merupakan satu dari lima alasan kelompok relawan Ganjar Pranowo Mania dibubarkan.
"Ganjar Pranowo diyakini bukan sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan pasca Presiden Joko Widodo," ujar Sekjen Joman Akhmad Gojali Harahap membacakan keputusan DPP Jokowi Mania yang ditandatangani Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer.
Ganjar juga dinilai tidak memiliki nilai lebih sebagai capres 2024. Selain itu, tidak ada gagasan dan program untuk membangun Indonesia yang lebih maju.
"Tidak adanya nilai lebih yang ditonjolkan oleh Ganjar Pranowo sebagai capres baik dalam hal gagasan maupun program untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang," kata Gojali mendampingi Immanuel Ebenezer mengumumkan pembubaran GP Mania di kantor Jokowi Mania, Jakarta Selatan.
Alasan berikutnya, Ganjar dinilai punya tampilan yang beda kepada publik dan kesehariannya.
"Tampilan Ganjar Pranowo di publik atau medsos berbeda dengan tampilan keseharian selanjutnya," sambung Gojali.
Joman, kata dia, menarik dukungan karena sampai hari ini belum jelas apakah Ganjar Pranowo akan menjadi capres atau tidak. Sampai hari ini pun, Ganjar belum mendeklarasikan diri sebagai capres.
Berkaitan dengan itu, Ganjar tidak mampu meyakinkan pendukungnya dan partai bahwa akan diusung sebagai calon presiden.
"Ganjar Pranowo tidak mampu meyakinkan rakyat, pendukungnya, dan partainya untuk dijadikan capres 2024," sebut Gojali.
Advertisement
4. PDIP
Kelompok relawan pendukung politikus PDIP Ganjar Pranowo yakni Ganjar Pranowo Mania (GP mania) membubarkan diri. Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer alias Noel menyebut salah satu alasannya karena Ganjar miskin gagasan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Bappilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Pacul menyatakan hal itu hanya anggapan Noel saja.
"Itu kan evaluasinya Ebenezer, namanya saja sudah Ebenezer. Kan itu yang ngomong," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan.
Pacul menilai Ganjar sebagai manusia dan politikus tentu memilki gagasan.
"Manusia itu semua punya gagasan, cuma yang dimaksud gagasan yang mana ini kan gitu lo. Gagasan sebagai seorang negarawan gagasan sebagai seorang politisi, gagasan sebagai orang awam atau gagasan yang mana," kata dia.
Saat ditanya soal sikap PDIP apakah siap membela Ganjar terkiat pernyataan GP Mania, Pacul mengaku dia tidak berkapasitas, sebab bukan pengacara Ganjar.
"Saya bukan pengacaranya Ganjar gitu loh, ya biar dijawab sendiri," kata dia.
"Sebagai sesama kader banteng tentu dalam konteks misalnya itu berupa hal yang sifatnya spesifik khusus, misalnya sampe masuk wilayah, pasti kita bela," tegas Pacul.
5. Partai Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpeluang didukung kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal ini terjadi setelah Joman menarik dukungannya terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sekaligus membubarkan kelompok relawan GP Mania.
Terkait hal ini, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa menghalangi dukungan apapun dari masyarakat terhadap ketumnya Prabowo Subianto.
"Apapun itu aspirasi dari masyarakat kita tidak bisa halangi, termasuk dukungan dari beberapa organ yang kemarin sudah menyatakan kemungkinan mendukung kami," ujar Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Meski demikian, Dasco mengaku Gerindra saat ini masih fokus memperkuat internal partai dan memperkuat koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Biar bagaimana pun kami juga akan lebih fokus memperkuat internal, koalisi PKB di Pilpres," ucap Dasco.
Advertisement