Liputan6.com, Jakarta - Terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja dinilai menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mengantisipasi dinamika perekonomian global yang terjadi. Mengingat, hampir sepertiga lebih negara di dunia telah terkena resesi.
Hal itu disampaikan oleh anggota Tim Asistensi Menko Perekonomian RI, Dimas Oky Nugroho saat berkunjung ke Universitas Terbuka Radio, Kamis, 9 Februari 2023.
Dimas mengungkapkan, bahwa hari ini salah satu persoalan yang tengah dihadapi oleh Indonesia adalah bagaimana pemerintah dapat mengoptimalkan bonus demografi dan memastikan ketersediaan lapangan kerja khususnya bagi anak-anak muda.
Advertisement
"Kita punya bonus demografi dan hari ini jumlah angkatan kerja sangat besar. Sehingga saya pikir pemerintah, beserta dunia usaha dan institusi pendidikan, perlu memfasilitasi itu baik lewat peningkatan lapangan pekerjaan, skill atau keterampilan dan berbagai akses kebijakan yang memberikan kemudahan dalam berusaha, untuk mereka memulai new economy, yakni ekonomi kreatif," kata dia.
Menurut Founder Perkumpulan Kader Bangsa, keberadaan Perppu Cipta Kerja sebenarnya sudah menjadi jawaban atas kegelisahan yang selama ini dirasakan, dimana Perppu tersebut akan menjadi fundamental transformasi ekonomi Indonesia kedepannya sekaligus sebagai bentuk kepastian secara hukum, politik dan ekonomi.
Karena di dalam Perppu Cipta Kerja tersebut membahas berbagai sektor terkait, mulai dari soal investasi, UMKM, aspek perijinan, lingkungan, sertifikasi halal, hingga ketenagakerjaan.
"Dalam hal ini pihak yang paling besar merasakan dampak dari kehadiran Perppu Cipta Kerja mestinya adalah anak-anak muda yang bergairah memulai usaha atau menjadi entrepreneur, membuka UMKM dan berbagai sektor ekonomi kreatif. Nah, hanya saja tantangan terbesarnya kemudian pemerintah juga harus memastikan bagaimana mengharmonisasikan aturan turunan dari Cipta Kerja dan mengawal pelaksanaannya secara benar," ungkap Dimas.
Â
Transformasi ke Era Digital
Menurut Dimas, penting bagi Indonesia hari ini untuk menjaga semangat anak-anak muda dan mempersiapkan mereka untuk tumbuh dan bertransformasi ke arah ekonomi baru di era digitalisasi.
"Apalagi pada saat mengantisipasi ancaman resesi, harus dihadapi jika memang benar-benar terjadi, dengan militansi dan ketangguhan anak-anak muda untuk menggerakkan riil ekonomi di masyarakat", ungkap doktor antropologi politik alumni UNSW Sydney ini.
Universitas Terbuka (UT) dikenal sebagai kampus pelopor dengan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh berbasis online.
Berbagai inovasi teknologi dan digital telah dilakukan untuk mendukung proses pembelajaran. Sejauh ini ratusan ribu mahasiswa dan alumninya tersebar dari Aceh sampai Papua, dan terdapat pula mahasiswa yang terdaftar di luar negeri di sekitar 36 negara.
Advertisement