Profil Lenis Kogoya, Staf Ahli Presiden yang Bakal Bantu Bebaskan Pilot Susi Air

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua sekaligus Staf Ahli Kantor Staf Presiden Bidang Politik dan Keamanan Lenis Kogoya berjanji akan berupaya agar pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dapat bebas.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2023, 14:20 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2023, 14:20 WIB
Profil Singkat Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Sekaligus Staf Ahli PresidenLenis Kogoya
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya mengatakan akan melakukan sejumlah pendekatan untuk membantu membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua sekaligus Staf Ahli Kantor Staf Presiden Bidang Politik dan Keamanan Lenis Kogoya menyampaikan akan melakukan pendekatan dengan sejumlah konsep untuk membantu pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.  

Pilot Susi Air Mark Mehrtens ini telah 1,5 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Ia menyampaikan kepada Egianus untuk segera menghentikan kekerasan.

Ia menuturkan, pihaknya datang dengan pendekatan hati. Pendekatan ini ada beberapa konsep. “Konsep pertama, kami lembaga adat harus turun tangan, kami marga Kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan, tidak baik,” ujar Lenis, dikutip dari Antara,  ditulis Selasa (28/3/2023).

Lenis Kogoya menuturkan, pemerintah pusat mengupayakan kesejahteraan dan pembangunan di Papua. Salah satu upaya itu dengan membentuk empat provinsi baru di Papua antara lain Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.

Lenis menuturkan, lebih baik Egianus Kogoya dan kelompoknya segera bergabung untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan kemajuan dan kesejahteraan di Papua.

"Lebih baik Egianus dan masyarakat Papua tidak usah membunuh. Mari kita bangun karena sudah di kasih provinsi. Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang enam provinsi. Ngapain kita berantem bunuh orang terus? Kami lembaga adat akan kejar mereka," ujar dia.

Lenis menilai, saat ini langkah terdekat untuk membebaskan kapten Philips adalah dengan pendekatan persuasif. Ia berjanji akan berupaya sekeras mungkin agar Kapten Philip dapat segera bebas.

“Kami tanggung jawab koordinasi dengan masyarakat, harus lepas. Masuk semua, kita bangun semua karena sudah di kasih provinsi,” ujar dia.

Profil Singkat

Bicara mengenai Lenis Kogoya, berikut profil singkat staf khusus presiden Jokowi ini. Mengutip dari laman parnas3pilar.id, Lenis Kogoya menjabat sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) bidang kelompok kerja Papua pada Mei 2015. Ia juga dikenal sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Adapun latar belakang Lenis Kogoya sebagai kepala suku membuat dia menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Lenis Kogoya sering mengunjungi wilayah pelosok di Papua.

Ia menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Lenis menuturkan, hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman dapat masuk istana.

Lenis Kogoya mengikis jurang pemisah keberadaan masyarakat Papua. Sebelumnya, ia juga membantu untuk menyelesaikan insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang pada 2019. Saat itu, Lenis Kogoya bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

 

Lenis Kogoya Minta Egianus Kogoya Hentikan Aksinya: Ngapain Kita Berantem Bunuh Orang Terus?

Lenis Kogoya Sebut Warga Adat Papua Dukung Prabowo Jadi Capres 2024, Lanjutkan Kinerja Jokowi
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Lenis Kogoya menyatakan dukungannya terhadap Menhan Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Hal ini disampaikan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana. (Sumber foto dari Lenis Kogoya)

Sebelumnya, Lenis Kogoya, yang juga Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua akan turun tangan melakukan pendekatan demi membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang lebih dari 40 hari disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Kita datang dengan pendekatan hati. Pendekatan ini ada beberapa konsep. Konsep pertama, kami lembaga adat harus turun tangan, kami marga Kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan, tidak baik," kata Lenis yang juga Staf Ahli Kantor Staf Presiden Bidang Politik dan Keamanan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/3/2023).

Lenis mengatakan dirinya akan menyerukan kepada Egianus untuk segera menghentikan kekerasan.

Pemerintah pusat, kata Lenis, sudah mengupayakan kesejahteraan dan pembangunan di Papua. Salah satu upaya itu adalah dengan pembentukan empat provinsi baru di Papua, yaitu Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Menurut Lenis, lebih baik Egianus dan kelompoknya segera bergabung untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan kemajuan dan kesejahteraan di Papua.

 

Pendekatan Persuasif

"Lebih baik Egianus dan masyarakat Papua tidak usah membunuh. Mari kita bangun karena sudah dikasih provinsi. Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang enam provinsi. Ngapain kita berantem bunuh orang terus? Kami lembaga adat akan kejar mereka," kata dia.

Menurut Lenis, saat ini langkah terdekat untuk membebaskan kapten Philips adalah dengan pendekatan persuasif. Dia berjanji akan berupaya sekeras mungkin agar Kapten Philip dapat segera bebas.

"Kami tanggung jawab koordinasi dengan masyarakat, harus lepas. Masuk semua, kita bangun semua karena sudah dikasih provinsi," kata Lenis.

Kapten Philip, pilot asal Selandia Baru, disandera KKB sejak 7 Februari 2023 setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Maskapai Susi Air.

 

Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya