Liputan6.com, Jakarta - Tren elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir yang tumbuh semakin positif menjadi cerminan hadirnya dukungan besar dari masyarakat. Banyak masyarakat menginginkan Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 9-16 Februari 2023, elektabilitas Erick Thohir menguat pada simulasi lima besar nama cawapres dengan tingkat perolehan suara 17,6 persen.
Baca Juga
"Tentunya hasil survei ini adalah cerminan suara rakyat," tutur Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).
Advertisement
Menurut dia, mayoritas masyarakat Tanah Air begitu menginginkan Erick Thohir bisa ikut pertarungan di Pilpres 2024. Tingginya keinginan masyarakat ini tak lepas dari kinerja gemilang Erick selama tiga tahun menakhodai Kementerian BUMN.
Di bawah komando Erick Thohir, BUMN berhasil meraih berbagai capaian membanggakan. Tercatat laba pendapatan BUMN naik signifikan dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021 dan meningkat lagi Rp303,7 triliun pada 2022.
Lebih lanjut, Eko mengungkap bahwa Erick Thohir merupakan figur yang terbukti banyak merealisasikan kebijakan-kebijakan pro rakyat. Sejumlah kebijakan sangat berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Kebijakan tersebut tercermin dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Mekaar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Rumah BUMN sampai dengan PaDi BUMN yang sangat dirasakan masyarakat.
Untuk itu, dia menegaskan bahwa PAN berkeyakinan penuh untuk berada dalam barisan mendukung Erick Thohir maju menjadi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. PAN bahkan telah menganggap Erick Thohir sebagai bagian dari keluarga besar.
"Meski bukan kader PAN, Mas Etho (Erick Thohir) bagi PAN sudah seperti saudara sendiri, bukan orang lain. Dekat dan tidak berjarak," ucap Eko menandaskan.
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia
Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada dua periode Februari dan Maret 2023, di mana salah satunya melihat elektabilitas dari sejumlah tokoh yang maju di Pemilu 2024, khususnya sebagai calon wakil presiden.
Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam salah satu nama yang mendapatkan banyak kepercayaan masyarakat, terutama terkait kontestasi menjadi calon wakil presiden.
"Terkait preferensi publik terhadap calon wakil presiden, Erick Thohir tampak menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya secara virtual, Minggu (25/3/2023).
Adapun survei kali ini bertajuk "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru".
Menurut Burhanuddin, hanya Erick Thohir yang menunjukkan peningkatan dukungan pada simulasi 18 nama semi terbuka, sementara nama lainnya cenderung stagnan.
“Pada simulasi Sembilan nama calon wakil presiden, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan AHY menunjukkan peningkatan dukungan, tapi Erick Thohir cenderung meningkat paling besar,” ungkap Burhanuddin.
Sementara pada simulasi 7 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Begitu pula dengan simulasi 5 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thoir melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Burhanuddin menyebutkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menurun dibandingkan dengan elektabilitas Erick Thohir. Pada simulasi 5 nama, elektabilitas Ridwan Kamil menurun dari 25,2% pada November 2022 dan 25,9% pada Desember 2022 menjadi 22,0% pada Februari 2023.
“Di antara lima nama cawapres, perubahan terjadi terutama pada Ridwan Kamil dan Erick Thohir yang menunjukkan pola terbalik. Pada saat elektabilitas Ridwan Kamil menurun signifikan kedipilihan Erick Thohir justru meningkat tajam,” ungkapnya.
Kelima nama yang masuk pada simulasi 5 nama tersebut adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Khofifah Indah Parawansa, dan Agus Harimukti Yudhoyono
Adapun survei dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023.
Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden. Margin of error 2,9 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement