Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) memprediksi puncak arus mudik yang meninggalkan DKI Jakarta, dengan moda transportasi kereta api akan terjadi pada 21 April 2023. Hal tersebut, dilihat berdasarkan jumlah pemesanan tiket yang sudah dibeli oleh calon pemudik.
"Sampai saat ini paling banyak pemilihan jadwal untuk keberangkatan dilakukan untuk tanggal 21 April sehingga prediksinya puncak dari arus mudik dari area Daop 1 Jakarta ada di 21 April," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa, saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta, dikutip Senin (17/4/2023).
Baca Juga
Eva menyebut, peningkatan jumlah pemudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah sudah mulai terlihat sejak 14 April 2023. Mayoritas pemudik banyak yang meninggalkan DKI Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Advertisement
"Jadi kalau tanggal-tanggal yang paling banyak diminati oleh masyarakat yang sudah melakukan pemesanan tiket itu ada pada 17 April sampai dengan 23 April," ucapnya.
Dia menjelaskan, dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini, PT KAI telah menyiapkan sekitar 1 juta kursi kereta api untuk perjalanan pada 12 April hingga 3 Mei 2023. Dan hingga saat ini, kata Eva, dari 1 juta kursi itu, sudah ada 560.000 kursi yang terjual.
"Kalau kita bicara mengenai ketersediaan tiket di masa pra-Lebaran ini memang sekitar 90 persennya sudah terjual, untuk pra-Lebaran ya," imbuh Eva.
Puncak Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang Jaktim Diprediksi Terjadi 18 hingga 19 April 2023
Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Emanuel Kristanto mengatakan, puncak arus mudik di terminal tersebut diprediksi akan berlangsung pada 18 dan 19 April 2023. Hal itu bertepatan dengan dimulainya cuti bersama Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.
"Ini sebetulnya sudah mulai naik, tapi belum terlalu puncak, jadi landai dulu. Nanti diprediksi akan ada arus puncak lagi di sekitar tanggal 18 dan 19 April, di mana mulai cuti bersama," kata Emanuel di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).
Dia menjelaskan, semula pihak Terminal Terpadu Pulo Gebang memprediksi akan terjadi dua kali puncak arus mudik. Untuk prediksi pertama, yakni pada 14, 15, dan 16 April didapati bahwa lonjakan jumlah pemudik tidak terjadi secara signifikan.
"Sebenarnya kami sudah masuk puncak, seperti yang disampaikan Kepolisian dan Kepala Dinas (Perhubungan), ini diprediksi akan ada dua arus puncak. Sebenarnya (prediksi) arus puncak yang pertama ini sudah terjadi, tapi dia sepertinya belum begitu puncak," kata Emanuel. Dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, pemudik tidak perlu khawatir dengan arus puncak arus mudik tersebut. Emanuel memastikan pihaknya siap untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah pemudik.
Pihak Terminal Terpadu Pulo Gebang akan memperkuat anggota untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para penumpang.
"Kami sudah menyediakan beberapa fasilitas dan nanti jumlah anggota akan diperkuat. Kami juga selalu melakukan monitoring," ujarnya.
Advertisement