Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan jika mau menjaga Indonesia, maka haruslah menjaga Islam. Hal yang diungkapkan pada Peringatan Harlah dan Rapat Kerja Nasional Al-Khairiyah yang berlangsung di Gedung Nusantara IV MPR/DPR, Jakarta, Sabtu (6/5/2023).
Menurut dia, ini langkah untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Baca Juga
"Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia sudah seharusnya membangun ekonomi umat. Hal ini sama ketika kita membangun UMKM sebagai sendi ekonomi seluruh rakyat Indonesia," kata Erick Thohir.
Advertisement
"Membangun ekonomi keumatan menjadi komitmen pemerataan sehingga dengan terus berusaha meningkatkan kesejahteraan umat, maka kita akan mampu mengentaskan kemiskinan," imbuhnya
Dalam kapasitas sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Erick menambahkan bahwa keberpihakan kepada ekonomi umat Islam akan selalu menjadi tujuan akhir demi kemakmuran umat.
Oleh karena itu, menurutnya, penggabungan bank-bank syariah di BUMN ke dalam Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sudah berjalan selama dua tahun menjadi bagian penting demi mewujudkan tujuan tersebut.
"Keberpihakan kepada ekonomi umat melalui BSI itu sesuai dengan arahan Wapres, KH Ma'ruf Amin. Dan terbukti, setelah dua tahun bergabung, jika di awal menempati peringkat tujuh bank terbesar di Indonesia, kini sudah berada di peringkat enam. Ini artinya, BSI mengambil peran besar dalam mensejahterakan ekonomi umat sekaligus solusi untuk kemiskinan," kata Erick.
Pendidikan Juga Penting
Erick tak lupa menegaskan pentingnya umat Islam untuk kembali menomorsatukan pendidikan agar mayoritas yang ada tidak hanya menjadi buih. Tapi mampu mengubah dirinya menjadi ombak yang besar dan memberikan pengaruh nyata bagi kemajuan bangsa.
"Pendidikan itu kunci. Dulu ratusan tahun yang lalu, umat Islam sangat progresif di bidang ilmu matematika dan astronomi. Maka dari itu harus dikembalikan lagi kedigdayaan umat di bidang pendidikan. Kita harus terus ikhtiar agar pendidikan dan ekonomi menjadi kekuatan umat Islam di negeri ini," ujarnya.
Diketahui, acara tersebut turut dihadiri Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Ketua Umum PB Al-Khairiyah KH Ali Mujahidin, Ketua Majelis Syuro KH Mansur Muchyidin, Dewan Pakar dan Pembina Al-Khairiyah, pimpinan Ormas Keagamaan, pejabat TNI-Polri serta Direktur pada Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag H Ahmad Zayadi.
Keseluruhan peserta yang hadir pada Ultah ke-98 Al-Khairiyah dan Rakeras 1 PB Al-Khairiyah kepengurusan periode 2021-2026 itu mencapai lebih dari seribu orang, sebagian besar adalah pengurus dan kader Al-Khairiyah dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan pengurus cabang istimewa se-Indonesia.
Advertisement