Dugaan Pungli Seleksi Wasit, Bareskrim Periksa Direktur Perwasitan PSSI

Liputan6.com, Jakarta - Polri periksa Direktur Perwasitan PSSI terkait kasus dugaan pungutan liar (pungli) pada proses seleksi wasit untuk BRI Liga 1 2023/2024. Pemeriksaan dilakukan di Bareskrim Polri, Senin (17/7/2023).

Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Nurul Azizah menerangkan, Bareskrim Polri sedianya mengundang Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Namun, ia menunjuk orang lain untuk hadir penuhi panggilan pemeriksaan.

"Pada hari ini Bareskrim Polri mengundang Ketum PSSI namun yang ditunjuk beliau untuk menghadiri undangan tersebut adalah saudara A yang merupakan Direktur Perwasitan PSSI ke Bareskrim Polri," kata dia kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Pada Juni lalu, PSSI mengumumkan sebanyak 18 wasit akan bertugas di Liga 1, 24 wasit bekerja di Liga 2, dan 40 wasit bakal ditugaskan di Liga 3.

Dalam proses seleksi tersebut, PSSI bekerja sama dengan Japan Football Association (JFA) yang mengirimkan Yoshimi Ogawa (member of Japan Football Association Referee Committee) dan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor and JFA Top Amateur Referees Manager) yang bertindak sebagai instruktur dan pengawas.

Seleksi dilakukan mulai tanggal 15 hingga 16 Juni, diikuti 161 wasit dan 2 asisten wasit berlisensi FIFA, lalu 1 wasit berlisensi AFC Elite Referee.

Dari 55 wasit Liga 1 2022/2023 yang ikut serta dalam tes, terdapat 27 wasit lulus tes, ditambah 1 wasit AFC Elite Referee. Di mana 18 peringkat teratas memenuhi kuota Liga 1, sisanya akan bertugas di kursi kuota Liga 2 pada peringkat 15-24.

Sementara itu, untuk seleksi wasit Liga 2 sebanyak 107 wasit yang mengikuti tes, terdapat 54 wasit yang lolos tes. Di mana peringkat 1-14 menempati kuota kursi Liga 2 2023/2024. Lalu sisanya akan ditugaskan untuk bertugas di Liga 3.

Sebelumnya, dugaan adanya pungli seleksi wasit dibeberkan oleh Football Institute. Menurut mereka, hal tersebut diindikasikan dengan adanya dugaan kebocoran soal Law of The Game (LOTG) dalam seleksi wasit.

Dugaan itu muncul karena sejumlah wasit mendapat nilai sempurna dalam LOTG, sementara untuk video test dan fitness test buruk.