BMKG: Gempa Pacitan Terjadi Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

BMKG mengungkap gempa Pacitan, Jawa Timur, Minggu 23 Juli 2023, terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 24 Jul 2023, 04:26 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 04:26 WIB
Ilustrasi Gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik dangkal mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, Minggu 23 Juli 2023. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa tektonik dangkal yang mengguncang Pacitan, Jawa Timur, Minggu 23 Juli 2023, terjadi karena aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme geser naik," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, seperti dilansir Antara, di Jakarta, Minggu.

Gempa bumi yang terjadi pada Minggu pukul 19.33 WIB tersebut memiliki parameter update sebesar 5,5 magnitudo dan tidak berpotensi tsunami.

Pusat gempa Pacitan terletak pada koordinat 8,89 derajat Lintang Selatan dan 111 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer arah barat daya Kota Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 42 kilometer.

Daryono menuturkan berdasarkan hasil pemantauan hingga pukul 19.55 WIB belum ada aktivitas gempa bumi susulan di wilayah tersebut.

Imbauan BMKG

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Selain itu, masyarakat juga harus menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucap Daryono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya