RS Polri Fokus Naikkan Berat Badan Sultan yang Turun 22 Kg Usai Terjerat Kabel Fiber Optik

Sultan Rif'at Alfatih, korban kesemrawutan kabel fiber optik mendapatkan perawatan oleh tim dokter dari RS Bhayangkara R Said Sukanto atau RS Polri Kramat Jati.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2023, 13:07 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2023, 13:07 WIB
Tim Pusdokkes Polri menemui Sultan Rif'at Alfatih, mahasiswa yang mengalami cedera parah karena terjerat kabel fiber optik.
Tim Pusdokkes Polri menemui Sultan Rif'at Alfatih, mahasiswa yang mengalami cedera parah karena terjerat kabel fiber optik. (Foto: dokumentasi Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Sultan Rif'at Alfatih, korban yang terluka akibat kabel fiber optik di Jakarta Selatan semakin membaik. Sultan Rif'at Alfatih mendapatkan perawatan oleh tim dokter dari RS Bhayangkara R Said Sukanto atau RS Polri Kramat Jati.

Kepala RS Polri Brigjen dr Hariyanto menjelaskan saat ini pihaknya sedang fokus memperbaiki gizi Sultan. Berat badannya turun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.

"Alhamdulillah, diet yang diberikan bisa ditoleransi dengan baik, ahli gizi yang akan merencanakan tahapan kenaikan berat badannya," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (6/8/2023).

Alasan fokus menaikkan berat badan dilakukan, karena Sultan diduga mengalami malnutrisi atau kondisi asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Sehingga bisa menghambat proses penyembuhannya.

"Kita berpikir dari sisi kemanusiaan, kita melihat, info dari orang tuanya, badannya kurus, berat badan turun 22 kg. Itu kriteria masuk malnutrisi. Kalau tidak diperbaiki maka penyembuhan yang lain akan terganggu," ujarnya.

Meski demikian, Hariyanto menjelaskan bahwa proses pemberian gizi kepada Sultan telah berjalan baik. Walaupun, tidak semata-mata langsung naik berat badannya, karena harus ada proses dan tahapan yang dilakukan.

"Tidak bisa kita berikan makan sebanyak banyaknya (terus besok pagi naik) ada ilmunya, bertahap. Pakai proses sebaik mungkin," jelasnya.

"Tidak hanya berat badan, perawatan terhadap, alat bantuan nafas, slat bantuan makan juga kita rawat, fisioterapi untuk kurangi resiko masuknya air ludah ke paru. Dan lain-lain," tambah dia.

Rawat Sultan Rif'at, RS Polri Kerja Sama dengan RSCM dan RS Fatmawati

Mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rif'at Alfatih menulis surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Polhukam Mahfud MD (Istimewa)
Mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rif'at Alfatih menulis surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Polhukam Mahfud MD (Istimewa)  

Oleh karena itu, tindakan-tindakan di atas dilakukan secara intensif. Dengan melibatkan dokter unit THT, gizi, syaraf, paru-paru, termasuk kerja sama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Fatmawati dan RSCM.

"Saya sebagai kepala rumah sakit, akan memfasilitasi apa yang mereka butuhkan. Nanti akan bersinergi. Kita berdoa semoga tim diberikan kemudahan," kata dia.

Secara terpisah, Fatih ayah Sultan menyampaikan kondisi anaknya masih dalam observasi tim Dokter RS Polri. Dengan fokus meningkatkan berat badan dan mencoba menormalkan kembali fungsi organ di tubuh.

"Saat ini masih terus dalam observasi untuk meningkatkan berat badannya, juga untuk menormalkan fungsi-fungsi organ seperti darah dan lain-lain. Sambil observasi masalah pokok di area tenggorokan," jelas Fatih.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Kabel Semrawut dan Melintang di Jakarta Menelan Korban. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kabel Semrawut dan Melintang di Jakarta Menelan Korban. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya