Kasus ISPA di DKI Meningkat, Menkes Budi: Mudah-Mudahan Pak Heru Bisa Tangani

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, adanya peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta akibat polusi udara yang semakin memburuk beberapa minggu belakangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2023, 19:05 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 19:05 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, adanya peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta akibat polusi udara yang semakin memburuk beberapa minggu belakangan.

Budi menyebut, kenaikan atau peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) ini terjadi sejak 2023.

"Mulai Januari 2023 tuh yang di atas relasinya dengan kasus ISPA di DKI, jadi kasus infeksi saluran pernafasan itu di DKI yang tadinya 50 ribuan naik dia, naiknya jadi sempet 200 ribu, 150 ribu, jadi empat kali, lima kali," kata Budi di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Oleh karenanya, Budi berharap agar Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dapat menangani permasalahan tersebut.

"Jadi mudah-mudahan Pak Heru sebagai Plt Gubernur DKI itu bisa menangani ini, karena ini jadi tugas berat juga untuk Gubernur DKI," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penanganan polisi udara di Jabodetabek memerlukan kerja total bersama. Menurutnya, mengatasi polusi udara perlu waktu dan tak bisa langsung selesai.

"Memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, tidak bisa langsung," kata Jokowi di SMKN Jawa Tengah Kota Semarang, Rabu (30/8/2023).

"Dibutuhkan usaha bersama-sama semuanya, yang dilakukan juga semuanya harus melakukan." Kata Jokowi menambahkan.

Imbau Masyarakat Gunakan Transportasi Publik

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pembentukan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Jokowi membeberkan sejumlah cara pemerintah mengamati polusi udara. Pertama mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.

"Perpindahan dari transportasi pribadi ke transportasi publik, ke transportasi massal," kata Jokowi.

Kemudian, melakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya di halaman kantor-kantor. Jokowi menyebut, bagi kantor yang belum ada pohonnya maka diwajibkan menanam.

"Penanaman pohon yang sebanyak-banyaknya, di kantor-kantor, di halaman kantor-kantor yang memang belum ada pohonnya, diwajibkan dan diharuskan," kata Jokowi.

Berikutnya, pemerintah telah berupaya melakukan modifikasi cuaca dan penerapan work from home (WFH).

Selain itu, pemerintah juga mengawasi sektor industri yang menyumbang polusi udara seperti PLTU hingga emisi kendaraan bermotor.

"Pengawasan kepada industri, PLTU, semuanya sekarang ini dilakukan. Kepada sepeda motor, mobil, kita cek semuanya emisinya. Termasuk pemakaian mobil listrik buanyak yang kita kerjakan untuk menyelesaikan ini. Tapi memang bertahap." Kata Jokowi.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya