Cuaca Besok Kamis 26 Oktober 2023: Waspada Hujan Petir Landa Bekasi, Depok dan Bogor

Sementara, cuaca pagi mayoritas kota-kota penyangga Jakarta diprediksi BMKG bakal cerah, tak terkecuali wilayah Tangerang.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Okt 2023, 08:15 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2023, 08:15 WIB
Potensi Cuaca Ekstrem Imbas La Nina
Warga menggunakan payung melintas di kawasan Bundaran Hi, Jakarta, Sabtu (13/11/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir peringatan terbaru yang berlaku 7-9 November 2021 soal peringatan cuaca ekstrem imbas dari La Nina. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi hujan disusul petir dan angin kencang diprediksi bakal melanda di tiga kota penyangga Jakarta, pada Kamis 26 Oktober 2023. 

Kondisi cuaca tersebut akan terjadi di wilayah Depok, Bogor, dan Bekasi pada siang hingga malam hari.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG diperingatan dini cuaca besok, Kamis 26 Oktober. 

Sementara, cuaca pagi mayoritas kota-kota penyangga Jakarta bakal cerah, tak terkecuali wilayah Tangerang. 

Sedangkan untuk DKI Jakarta, langit pagi Ibu Kota hingga malam hari dilaporkan BMKG cerah berawan. Tak ada hujan yang akan turun seharian, meski ada sebagian wilayah yang diselimuti cuaca berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Timur  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Utara  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
Bekasi  Cerah  Hujan Petir  Cerah Berawan
Depok Cerah Hujan Ringan Cerah Berawan
Bogor  Cerah  Hujan Ringan  Cerah
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan

Cuaca Panas Landa Jakarta, Fenomena El Nino Diprediksi Bertahan Hingga Akhir 2023

Jakarta cuaca panas
Kondisi El Nino moderat dan IOD positif, diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023. (merdeka.com/Imam Buhori)

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini tengah dilanda cuaca panas dan gerah. Adapun melansir dari Merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Jakarta cerah berawan.

Senior Forecaster BMKG Laode Nurdiansyah menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (27/9/2023). Suhu udara maksimum di Jabodetabek terpantau mencapai suhu 36 hingga 37 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 37-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan cuaca panas di Jakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari sinar matahari yang cukup optimal pada pagi hingga menjelang siang dan siang hari. Adapun faktor lainnya terkait minimnya pertumbuhan awan yang bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.

"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," pungkasnya.

Saat ini para masyarakat Jakarta juga terpantau mulai menggunakan payung untuk menghindari panasnya terik matahari. Selain itu kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.


Apa Itu Fenomena El Nino?

Jakarta cuaca panas
Hasil Monitoring ENSO Dasarian II September 2023 menunjukkan indeks ENSO (+1.65), sedangkan IOD sebesar (+1.26). (merdeka.com/Imam Buhori)

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya. Fenomena El Nino tersebut terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Jika suhu muka laut terus meningkat, maka meningkat pula potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dampaknya, curah hujan akan semakin berkurang khususnya di wilayah Indonesia.  

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

El Nino memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Dikutip dari laman jurnal "El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Indonesia" karya Sani Safitri, El Nino adalah peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi karena pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim.

Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur. Kemudian air laut yang panas akan menyusuri garis khatulistiwa (garis khayal yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Kemudian, terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah.

Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya.

Oleh karena itu, angin yang berembus dari menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang panjang.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya