Liputan6.com, Jakarta - Hujan disertai petir diperkirakan akan melanda sebagian besar kota besar di Indonesia pada akhir pekan ini, Minggu (23/3/2025). Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi dampak cuaca tersebut.
Mengutip Antara, Prakirawati Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rira Damanik menjelaskan bahwa hujan berintensitas ringan, dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, diperkirakan terjadi di Kota Medan, Pekanbaru, Bandung, Pontianak, Denpasar, Mataram, Kupang, Palu, Kendari, Makassar, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura.
Baca Juga
Sementara itu, hujan berintensitas sedang dengan curah hujan kurang dari 5,0 mm per jam diprediksi mengguyur Kota Padang, Banjarmasin, Tanjung Selor, dan Merauke.
Advertisement
Adapun hujan disertai petir berpotensi terjadi di Kota Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Surabaya, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, dan Nabire.
Sedangkan Kota Banda Aceh, Serang, Jakarta, Yogyakarta, Manado, Gorontalo, dan Ambon diperkirakan berawan atau berkabut sepanjang hari, dengan suhu berkisar antara 25-30 derajat Celcius.
BMKG menyebutkan bahwa potensi hujan yang meluas di berbagai wilayah dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer.
Deteksi Bibit Siklon Tropis
BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia barat daya Lampung dan Bibit Siklon Tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa - Bali - Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, perlambatan kecepatan angin dari Aceh - Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut China Selatan, Perairan utara Papua - Halmahera Selatan.
Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang wilayahnya.
Advertisement
Potensi Banjir Rob
BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir ROB di Pesisir Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan diminta untuk mewaspadai gelombang laut setinggi 2,5-4 meter karena adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knots di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Timur.
