BNI dan Kemenkes Serahkan Bantuan Peralatan Operasi Mata Katarak untuk RS Apung

BNI terus memperkuat sinergi dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan terutama pada Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

oleh Gilar Ramdhani pada 20 Nov 2023, 00:06 WIB
Diperbarui 20 Nov 2023, 00:07 WIB
BNI dan Kemenkes Serahkan Bantuan Peralatan Operasi Mata Katarak untuk RS Apung
Bantuan peralatan operasi untuk RS Apung diserahkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly dan Direktur Institutional Banking BNI Muhammad Iqbal di Jakarta, Minggu (18/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat sinergi dengan Kementerian Kesehatan. Teranyar, BNI bersama Kemenkes menyerahkan bantuan peralatan Operasi Mata Katarak untuk salah satu Rumah Sakit (RS) Kapal di Indonesia yaitu Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II. 

Tujuan bantuan ini digunakan untuk memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan terutama pada Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

Bantuan diserahkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly dan Direktur Institutional Banking BNI Muhammad Iqbal di Jakarta, Minggu (18/11/2023).

Iqbal mengatakan perseroan merasa bangga dapat diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam bantuan operasional mata katarak untuk RS Kapal ini. Sebagai bank milik negara, BNI berupaya proaktif untuk memberikan benefit sosial untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya di DTPK.

“Dengan kerja sama bantuan ini, diharapkan persoalan terkait minimnya peralatan kesehatan untuk melakukan tindakan operasi mata di RSA Nusa Waluya II dapat teratasi,” ujar Iqbal.

BNI & Kemenkes Kerja Sama Pengelolaan Dana Institusi

Berdasarkan data BPS, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.001 pulau dengan jumlah penduduk 275,77 juta jiwa atau terbanyak keempat di dunia. Di antara pulau tersebut, terdapat kabupaten atau kota yang memiliki wilayah kerja yang sulit diakses, dan tidak semua memiliki fasilitas kesehatan atau tenaga medis yang memadai. 

Hadirnya RS Kapal seperti RSA Nusa Waluya II sebagai fasilitas pelayanan kesehatan bergerak yang menyelenggarakan pelayanan secara profesional dari satu pulau ke pulau lain di DTPK. Saat ini sudah ada 3 RS Kapal dari Yayasan Dokter Peduli yaitu RSA Nusa Waluya ll, RSA dr. Lie Dharmawan Il, dan RSA Wadio. 

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan BNI bersama Kemenkes juga bekerja sama dalam hal Pengelolaan Dana Institusi dan Perorangan.

BNI sebagai Bank Tunggal Penyaluran Dana BOK Puskesmas 2023 sebanyak 9.610 puskesmas dan 9.709 puskesmas di tahun 2024 serta pembukaan rekening untuk dokter afirmasi.

“Kami harap kerja sama ini dapat terus berlanjut, dan kami akan selalu berupaya menyediakan solusi terbaik untuk memberikan nilai tambah di bidang industri dan sosial di sektor kesehatan Tanah Air," pungkas Iqbal.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya