Liputan6.com, Dubai Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi simbol penting bagi perjalanan transformasi Indonesia menuju negara yang lebih maju dan modern. Akan menjadi cermin bagi bangsa yang lebih maju dan modern, IKN pun berkomitmen menjadi kota yang cerdas, berkelanjutan, dan nol emisi karbon.Â
Otorita IKN pun bekerja keras mencapai net zero emission pada 2045 atau 15 tahun lebih cepat dari perkiraan pencapaian pada tahun 2060. Berkaitan dengan hal tersebut, OIKN meluncurkan Strategi Nol Bersih (Net Zero Strategy) untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diluncurkan di sela-sela COP28 pada (3/12), di Dubai.Â
Baca Juga
Strategi tersebut berfungsi sebagai ‘kompas’ bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada 2045. Ada lima area fokus OIKN untuk mencapai kota nol bersih. Pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya dengan membalikkan deforestasi menjadi reboisasi.Â
Advertisement
Kedua, energi dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi. Ketiga, proses produksi dan penggunaan produk yang fokus pada desain dan material bangunan hijau. Keempat, pengelolaan sampah, dengan mempromosikan pendekatan ekonomi sirkular melalui sistem Kurangi (Reduce), Gunakan Kembali (Reuse), dan Daur Ulang (Recycle). Kelima, pertanian, yaitu menciptakan pertanian yang ramah iklim dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.Â
Dalam peluncuran Strategi Nol Bersih, OIKN mendapat dukungan dari Asian Development Bank (ADB). Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Winfried Wicklein mengaku bahwa dukungan tersebut menjadi suatu kehormatan bagi ADB untuk dapat bermitra dengan OIKN dalam penyusunan strategi, dimana akan menjadi perjalanan bersejarah dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota di dalam hutan dengan hutan di dalam kota.Â
"Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ujar Winfried.Â
Menyambut pernyataan Winfried, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono menjelaskan bahwa Nusantara merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki Strategi Nol Bersih, dan pihaknya secara khusus berterima kasih kepada para mitra, seperti ADB atas dukungan yang diberikan.Â
"Hal ini membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan visi Nusantara sebagai ibu kota modern yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi hijau, keadilan iklim, ketahanan iklim, dan pembangunan yang inklusif secara sosial," ujar Bambang.Â
Di kesempatan yang sama, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Australia telah memberikan dukungan finansial yang dikelola oleh ADB, untuk pengembangan Strategi Nusantara Net Zero. Sebagai lembaga setingkat kementerian langsung bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia, OIKN yang dibentuk pada Maret 2022 bertugas melaksanakan perencanaan dan pembangunan ibu kota baru, serta mengawasi perpindahan lembaga pemerintahan ke ibu kota baru dan, pada akhirnya, akan menjadi pengelola kota tersebut.
Â
(*)