Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 3 Januari 2024: Yogyakarta hingga Palembang Berpotensi Hujan Petir

Lantas, bagaimana dengan kondisi cuaca di Indonesia pagi hari ini? BMKG menyebut sebagian besar kota cerah berawan.

oleh Maria Flora diperbarui 03 Jan 2024, 07:15 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 07:15 WIB
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sebagian wilayah di Indonesia bakal diguyur hujan hari ini, Rabu (3/1/204). Kondisi cuaca tersebut diprediksi akan berlangsung pada siang hingga malam hari. 

Adapun curah hujan yang turun dilaporkan BMKG berintensitas ringan hingga sedang. Bahkan sejumlah kota diperkirakan turun hujan dibarengi petir. Siang nanti, hujan petir diprediksi bakal melanda wilayah Yogyakarta, Pontianak, Pangkal Pinang, Ambon, serta Palembang.

Sedangkan malam nanti, potensi yang sama diprediksi BMKG akan terjadi di wilayah Surabaya. 

Selain itu, Awan tebal juga diperkirakan akan menyelimuti sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta Pusat, Kota Kupang, dan Ambon. 

Lantas, bagaimana dengan kondisi cuaca di Indonesia pagi hari ini? BMKG menyebut sebagian besar kota cerah berawan, meski ada sejumlah titik diguyur hujan ringan hingga sedang serta berkabut. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Serang  Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta  Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat  Hujan Ringan  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Gorontalo  Cerah Berawan  Cerah Berawan   Berawan
 Jambi  Cerah Berawan  Cerah Berawan   Berawan
 Bandung  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Sedang
Semarang Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Surabaya Cerah Berawan Berawan Hujan Petir
Pontianak Cerah Berawan Hujan Petir Berawan
Banjarmasin Berawan Hujan Petir Berawan
Palangkaraya Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Samarinda Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Tarakan Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Berawan Hujan Petir Hujan Ringan
Tanjung Pinang Hujan Ringan Berawan Hujan Lebat
Bandar Lampung Berawan Hujan Ringan Berawan
Ambon Berawan Hujan Petir Berawan Tebal
Ternate Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Kupang Cerah Berawan Berawan Tebal Berawan
Kota Jayapura Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Manokwari Berawan Berawan Berawan
Pekanbaru Kabut Hujan Ringan Hujan Ringan
Mamuju Berawan Berawan Hujan Ringan
Makassar Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Kendari  Berawan Hujan Ringan Berawan
Manado Berawan Berawan Berawan
Padang Hujan Sedang Berawan Berawan
Palembang Berawan Hujan Petir Hujan Ringan
Medan  Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan

 


Prediksi BMKG El Nino Berakhir Februari 2024

FOTO: Cuaca Ekstrem Landa Tangerang, Puluhan Pohon Tumbang Timpa Mobil
Anak-anak duduk pada pohon tumbang yang melintang di sebuah jalan di Kota Tangerang, Banten, Kamis (23/12/2021). Puluhan pohon dan gapura tumbang akibat terjangan angin kencang saat hujan lebat melanda Kota Tangerang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino moderat diperkirakan akan berakhir pada Februari 2024. Walau demikian, Indian Ocean Dipole (IOD) positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023.

Dalam webinar bertajuk Kapan Musim Hujan akan Datang yang diselenggarakan pada 28 Oktober 2023, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, "(El Nino) pada level moderat hingga bulan Desember, Januari, Februari 2024."

Namun, ia menekankan bahwa hujan lebat tidak selalu menjadi tanda berakhirnya El Nino, dan perlu dilakukan analisis menyeluruh untuk memastikannya.

El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Pemanasan ini dapat menggeser pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik, menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia.

Pada saat berakhirnya El Nino, suhu muka laut yang mulai mendingin dapat mengembalikan pusat pertumbuhan awan ke wilayah Indonesia, meningkatkan curah hujan. Perlu diingat bahwa El Nino merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global.

Melansir dari jurnal Universitas Sriwijaya, El Nino merupakan peristiwa penyimpangan suhu akibat pemanasan global.

Pada kondisi tertentu, air laut panas dari Indonesia dan Amerika Tengah bertemu, menciptakan massa air panas yang menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia. Pemahaman tentang dinamika El Nino dan dampaknya menjadi kunci dalam memahami perubahan pola cuaca yang terjadi, seperti cuaca yang tidak menentu di akhir tahun 2023 ini. 


Prediksi BRIN El Nino Berakhir Maret 2024

Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Situasi cuaca yang tidak menentu di Indonesia saat ini disebabkan oleh dampak fenomena El Nino, seperti yang dijelaskan oleh Edvin Aldrian. Edvin mengungkapkan bahwa meskipun sudah memasuki bulan Desember yang lazimnya menjadi awal musim hujan, kondisi hujan masih rendah dan puncak musim hujan terasa mundur.

Anomali cuaca di akhir tahun 2023 ini adalah hasil dari pergeseran puncak musim hujan yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Pakar meteorologi tersebut menjelaskan bahwa cuaca panas masih akan terus dirasakan, dan musim hujan yang seharusnya sudah dimulai bisa mengalami keterlambatan.

Edvin memproyeksikan efek dari El Nino diharapkan akan berakhir pada akhir Maret 2024 mendatang, sehingga kondisi anomali cuaca dapat mereda.

Ia menyatakan, "Hawa panas masih sangat terasa. Saat ini belum musim hujan. Kita masih berada di tengah musim kemarau yang memanjang." Dampaknya, durasi musim hujan menjadi semakin pendek.

Pakar tersebut juga merinci bahwa biasanya bulan Januari merupakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Jawa, tetapi intensitas hujan mungkin tidak sesuai dengan pola yang biasa terjadi.

Fenomena El Nino memengaruhi perubahan pola musim, membuat musim hujan lebih lambat dan durasinya semakin singkat. Edvin mengingatkan meskipun intensitas hujan bisa kurang dari biasanya, situasi ini diharapkan dapat kembali normal setelah berakhirnya efek El Nino.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem
Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya