Liputan6.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (10/4/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah yang turun hujan dengan intensitas ringan yaitu Tanjung Pinang dan Ternate. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, cuaca di sebagian besar kota-kota Indonesia pada siang hari nanti diprakirakan bakal berawan, di antaranya Banda Aceh, Jambi, Surabaya, Samarinda, Kupang, Kota Jayapura, Mamuju, Makassar, Manado, dan Padang.
Baca Juga
Namun tak sedikit kota-kota besar di Indonesia yang diguyur hujan dengan intensitas sedang pada siang nanti, seperti Yogyakarta.
Advertisement
Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, cerah, dan turun hujan berintensitas ringan di beberapa wilayah.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Banda Aceh |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Denpasar |  Cerah |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Serang |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bengkulu |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Yogyakarta |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Petir |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Cerah |  Berawan |
 Gorontalo |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jambi |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Bandung |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Semarang |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Surabaya |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Pontianak |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Banjarmasin |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Palangkaraya |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Samarinda |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Tarakan |  Berawan |  Cerah |  Berawan |
 Pangkal Pinang |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tanjung Pinang |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Bandar Lampung |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Ambon |  Cerah |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Ternate |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Mataram |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Kupang |  Berawan |  Berawan |  Cerah |
 Kota Jayapura |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Manokwari |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Pekanbaru |  Berawan |  Cerah |  Hujan Ringan |
 Mamuju |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Makassar |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Kendari |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Manado  |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Padang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Palembang |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Medan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Pelabuhan Bakauheni Saat Arus Balik, Pemudik Diimbau Waspada
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung memperkirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan terjadi dalam seminggu ke depan. Pemudik yang akan balik diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca yang bisa berubah secara tiba-tiba.
Forecaster BMKG Maritim Lampung, Try Wahyudi menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pengamatan cuaca, hujan diprediksi terjadi di sekitar Pelabuhan Bakauheni.
"Dalam sepekan ke depan, potensi hujan ringan hingga lebat dapat terjadi di Wilayah Perairan Barat Lampung, Perairan Timur Lampung bagian Selatan, serta Perairan Teluk Lampung bagian Selatan, termasuk wilayah sekitar Pelabuhan Bakauheni," kata Try kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).
Dia menjelaskan bahwa saat ini Provinsi Lampung tengah memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba.Â
Pada periode ini, perubahan cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga angin kencang dapat terjadi secara mendadak.
Jika terjadi perubahan cuaca yang signifikan, BMKG akan memberikan informasi lebih lanjut. Potensi hujan di wilayah Lampung disebabkan oleh kondisi labilitas atmosfer yang dapat memicu proses konvektif skala lokal.
"Pola angin di Wilayah Perairan Provinsi Lampung umumnya bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan antara 2-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Timur Lampung bagian Selatan dan Perairan Teluk Lampung bagian Selatan. Di sekitar Pelabuhan Bakauheni, kecepatan angin berkisar antara 2-17 knot," jelas dia.
Sementara itu, terkait potensi gelombang tinggi, BMKG mencatat kondisi gelombang terpantau dalam kategori tenang hingga sedang, dengan ketinggian berkisar antara 0,2 meter hingga 2 meter.
"Gelombang dengan ketinggian hingga 2 meter atau kategori sedang dapat terjadi di Perairan Barat Lampung dan Selat Sunda Selatan Lampung. Namun, kondisi gelombang di sekitar Pelabuhan Bakauheni relatif aman untuk aktivitas pelabuhan, yaitu berkisar antara 0,2 meter hingga 1 meter," terang Try.
Ia menambahkan bahwa kondisi yang berisiko terhadap keselamatan kapal feri adalah jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi terkait cuaca dan kondisi perairan guna mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi kenyamanan dan keselamatan perjalanan, terutama saat arus balik Lebaran.
"BMKG Maritim Lampung selalu menyediakan layanan informasi cuaca pelabuhan, kondisi perairan, tinggi gelombang, hingga jalur pelayaran di Provinsi Lampung yang diperbarui setiap hari," dia menandaskan.
Advertisement
Potensi Tsunami Ancam Arus Mudik Lebaran 2025, BMKG Ungkap Lokasinya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di beberapa wilayah pesisir Indonesia, khususnya selama periode arus mudik Lebaran 2025. Peringatan ini menyoroti potensi bahaya yang signifikan, terutama di sekitar underpass lintas selatan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo.
BMKGÂ telah mengidentifikasi underpass sepanjang 1,4 kilometer ini sebagai zona rawan tsunami, sehingga memicu kekhawatiran akan kesulitan evakuasi jika terjadi bencana. Ancaman tsunami ini semakin mengkhawatirkan mengingat prediksi jumlah pemudik yang sangat besar.
Kemacetan parah diprediksi akan terjadi di underpass tersebut, yang akan sangat menghambat upaya evakuasi jika terjadi tsunami. Situasi ini tentu akan meningkatkan risiko korban jiwa dan kerugian yang signifikan. Oleh karena itu, langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana sangat penting untuk dilakukan.
Sebagai respon atas potensi ancaman ini, BMKG merekomendasikan penerapan sistem buka-tutup lalu lintas di area underpass Bandara YIA. Sistem ini diharapkan dapat memperlancar proses evakuasi jika terjadi tsunami.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya tsunami di kawasan ini juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Meskipun peringatan ini difokuskan pada underpass YIA, BMKG juga mengingatkan potensi tsunami tetap ada di wilayah pesisir Indonesia lainnya, sehingga kewaspadaan tetap harus dijaga.
Potensi Tsunami di Wilayah Pesisir Lainnya
Meskipun peringatan BMKG secara khusus menyoroti underpass Bandara YIA, penting untuk diingat bahwa potensi tsunami tetap ada di wilayah pesisir Indonesia lainnya.
Indonesia terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai zona rawan gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami harus selalu dijaga di seluruh wilayah pesisir Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dari BMKG dan instansi terkait lainnya. Perhatikan peringatan dini tsunami dan ikuti langkah-langkah evakuasi yang telah ditetapkan. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi dampak buruk dari bencana tsunami.
Penting untuk selalu memperbarui informasi terkini mengenai potensi bencana alam dari sumber-sumber resmi, seperti BMKG. Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement
