Liputan6.com, Jakarta - Usai melakukan kunjungan kenegaraan di Vietnam, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuju Brunei Darussalam, Sabtu, 13 Januari 2024. Jokowi akan menghadiri pernikahan Pangeran Abdul Mateen dengan Anisha Rosnah atau Anisha Isa Kalebic pada Minggu (14/1/2024).
Berdasarkan siaran pers Sekretariat presiden, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 tiba di Bandar Udara Brunei, Bandar Seri Begawan pada Sabtu, 13 Januari 2024 sekitar pukul 17.10 waktu setempat.
Baca Juga
Kedatangan Jokowi disambut oleh Menteri Pertahanan II, Mayjen (Purn) Pehin Halbi bin Mohd. Yussof, Kepala Kepolisian Diraja Brunei Mohammad Irwan bin Hambali, Kepala Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Mayjen Muhammad Haszaimi bin Bol Hassan, Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah beserta istri, dan Atase Pertahanan RI Bandar Seri Begawan Kolonel Arm. Doddy Suhadiman beserta istri.
Advertisement
Dari Bandara Brunei, Jokowi langsung menuju tempatnya bermalam dan melanjutkan kegiatannya Minggu, (14/1/2024). Saat tiba di tempat tersebut, Jokowi tampak disambut oleh masyarakat, penampilan tari merak, hingga anak-anak yang bernyanyi.
Di Bandar Seri Begawan, Jokowi akan menghadiri pertemuan bisnis. Selain itu, dia akan memenuhi undangan pernikahan putra Sultan Hassanal Bolkiah yaitu Pangeran Abdul Mateen.
Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto.
Jokowi Ajak Pengusaha Vietnam Investasi d IKN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pengusaha Vietnam untuk menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Menurut Jokowi, Indonesia dan Vietnam memiliki misi yang sama sehingga penting untuk terus melakukan kolaborasi.
“Saya mengundang Bapak, Ibu sekalian untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia Nusantara sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan,” ujar Jokowi dalam dialog bisnis bersama pengusaha Vietnam di Hotel Melia Hanoi, Vietnam, Sabtu (13/1/2024).
Dalam acara yang juga dihadiri Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh, ini, Jokowi juga mendorong Indonesia dan Vietnam untuk terus memperkuat kolaborasi kedua negara guna mewujudkan visi menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045.
“Indonesia dan Vietnam memiliki visi yang sama yaitu untuk menjadi high income country di tahun 2045 dan untuk mewujudkannya kita memerlukan kekuatan kolaborasi termasuk kolaborasi di sektor bisnis,” ujar dia.
Presiden menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi bursa karbon yang sangat besar yaitu lebih dari USD 200 miliar. Pasar karbon tersebut menurut Presiden, telah diluncurkan pada tahun 2023 lalu.
“Saya harap ini ada CT Group bisa menjadi bagian penting di dalamnya,” katanya.
Advertisement