Quraish Shihab Ajak Khatib Jumat Sampaikan Pesan Persaudaraan Manusia

Pesan ini disampaikan Quraish Shihab berkenaan peringatan Hari Persaudaraan Manusia Sedunia. Sejak 2020, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Sedunia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 31 Jan 2024, 20:33 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 20:33 WIB
Quraish Shihab
Pendiri sekaligus Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) Prof. Dr. M Quraish Shihab. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) Prof. Dr. M Quraish Shihab mengungkapkan pesan pentingnya menguatkan persaudaraan manusia harus terus digaungkan, tidak terkecuali melalui mimbar-mimbar keagamaan.

“Saya mengajak para tokoh agama terus memanfaatkan mimbar keagamaan untuk menyampaikan pesan persaudaraan manusia, termasuk bagi para Khatib Jumat,” pesan Quraish Shihab di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Pesan ini disampaikan Quraish Shihab berkenaan peringatan Hari Persaudaraan Manusia Sedunia. Sejak 2020, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Sedunia.

Peringatan ini didasarkan pada penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama. Dokumen ini ditandatangani oleh Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, bersama Pempimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi, 4 Februari 2019.

Menurut Quraish Shihab, Sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib, mengajarkan bahwa mereka yang bukan saudara seiman adalah saudara dalam kemanusiaan. Persahabatan dan persaudaraan Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al-Tayeb dan Paus Fransiskus adalah salah satu contoh yang bisa disaksikan saat ini. Persaudaraan keduanya tidak semata dalam ucapan, tapi mewujud dalam kesadaran dan keprihatinan bersama sehingga melahirkan Dokumen Persaudaraan Manusia.

“Dokumen yang ditandatangani kedua tokoh itu, merupakan wujud niat baik dan tulus untuk mengajak semua orang yang di dalam hatinya terdapat iman kepada Tuhan dan kepercayaan pada persaudaraan manusia untuk saling menghormati dalam kesadaran tentang karunia besar Tuhan yang telah menjadikan semua makhluk bersaudara,” sebutnya.

Dijelaskan Prof. Quraish, ikatan kebersamaan dalam agama tidak menafikan ikatan persaudaraan antarmanusia. Sebab, agama dan kemanusiaan berdampingan untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmoni. “Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya menjaga persaudaraan, bukan saja dengan sesama Muslim, melainkan juga sesama manusia, walau berbeda keyakinan,” tegasnya.

 

Dunia Dihadapkan Peradaban Modern

Prof. Quraish memahami bahwa dunia saat ini sedang dihadapkan pada peradaban modern yang terlalu mementingkan aspek material dan mesin, disertai dengan sifat rakus/tamak, egois, dan mengesampingkan manusia dan kemanusiaan. Namun, pakar Tafsir Al-Qur’an ini optimis bahwa kesempatan mewujudkan persaudaraan manusia, terbuka luas. Sebab, naluri kebaikan ada dalam diri setiap insan.

“Ada banyak tanda yang mengarah pada penguatan persudaraan manusia, antara lain, hubungan yang baik antara tokoh-tokoh agama, saling tukar pikiran antarsesama, dengan gagasan-gagasan yang mencerahkan untuk kebaikan umat manusia dan kedamaian dunia,” sebutnya.

“Menjadi kewajiban bersama untuk terus menggaungkan pesan tentang pentingnya persaudaraan,” tandasnya.

Infografis Ramai-Ramai Ungsikan Warga Negara dari Perang Saudara di Sudan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ramai-Ramai Ungsikan Warga Negara dari Perang Saudara di Sudan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya