Liputan6.com, Samarinda Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan bahwa Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah. Yana mengatakan bahwa pengembangan komoditas hortikultura tersebut memiliki prospek yang sangat baik, terutama di pasar internasional.
"Kami melihat antusiasme luar biasa dari pasar internasional terhadap pisang, jadi kami sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dan pengembangannya," ujar Yana sapaan akrabnya.
Baca Juga
131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba
Jelang Hari Raya Idulfitri, MH Said Abdullah Berbagi Paket Lebaran untuk Warga Binaan Rutan Kelas IIB Sumenep
Kado Lebaran dari Pemerintah dan Pertamina, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai 29 Maret 2025
Pada tahun 2024, sudah banyak kontrak kerja sama yang telah dibuat dengan para petani. Termasuk kerja sama business to business (b to b) dengan buyer di Eropa.
Advertisement
"Kami hanya memfasilitasi transaksi dan kerja sama, dan kerja sama ini terus berkembang dan akan mencakup Korea," ujarnya.
Pihaknya juga tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah, seperti Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser. Di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1,317 Ha dengan target produksi 98,775 ton. Sementara di Kutai Kartanegara, luas panen mencapai 762,97 Ha dengan target produksi 57.223 ton.
Di Berau, luas panen mencapai 295,61 Ha dengan target produksi 22.171 ton, dan di Paser, luas panen 1,010 Ha dengan target produksi 75.750 ton.Kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik dan akan diikuti oleh Kukar, Berau, dan Paser.
Yana juga memaparkan, bahwa pada 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani. Sementara kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari. Keberhasilan Kaltim dalam pengembangan kawasan pisang juga menarik minat daerah lain, seperti Sulawesi Selatan, yang membeli 2 juta bibit benih pisang.
(*)