Cerita Warga Ikut 'War Tiket' Kereta Api Hampir 1 Bulan demi Bisa Mudik

Devi (30) tahun mengaku ikut 'war' tiket kereta api melalui aplikasi itu. Dia mengaku sangat sulit untuk mendapatkan tiket kereta api meskipun sudah tersedia sistem tersebut.

oleh Tim News diperbarui 07 Apr 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 15:00 WIB
Suasana arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Suasana arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. (Merdeka.com/Alma Fikhasari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan sistem baru dalam pemesanan tiket kereta api (KA) yakni sistem waiting room atau antrean. Sistem ini telah berlaku sejak tanggal 1 Februari 2024 untuk pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI dan website KAI.

Salah satu penumpang KAI, Devi (30) tahun mengaku ikut war tiket kereta api melalui aplikasi itu. Dia mengaku sangat sulit untuk mendapatkan tiket kereta api meskipun sudah tersedia sistem tersebut. Bahkan, Devi sempat mengatakan dirinya tak kebagian tiket kereta api.

"Lumayan susah si kemarin kalau yang war tiket ini ya karena kan ada sistem antrian tuh dan itu ketika kita masuk itu kayak enggak bisa langsung masuk. Pas sudah masuk, tiket yang mau kita beli udah habis," kata Devi, saat diwawancarai merdeka.com, di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (7/4/2024).

Devi yang akan mudik ke Surabaya itu mengaku sempat kecewa lantaran tak mendapatkan tiket kereta api. Namun, keberuntungan berpihak kepada Devi setelah mantau selama sebulan lebih melalui aplikasi KAI akhirnya dia mendapatkan tiket.

"Karena ada yang cancel sih ini beruntung aja, mantau terus lihat-lihat sebulan lebih," ungkap dia.

Sebagai informasi, sistem waiting room KAI adalah sistem antrean yang ditetapkan KAI pada aplikasi Access by KAI dan website https://booking.kai.id/.

Penerapan sistem waiting room atau antrean ini hanya berlaku saat trafik pemesanan tinggi.

Fitur antrean atau waiting room akan mengatur aliran pemesanan tiket menjadi lebih terorganisir. Sistem waiting room atau antrean ini juga akan membantu memastikan website KAI dan aplikasi Access by KAI tetap stabil, sehingga pengguna dapat memesan tiket dengan lebih adil dan teratur.

Fitur tambahan berupa sistem waiting room atau antrean ini diberlakukan untuk pemesanan tiket kereta api antarkota. Sejatinya fitur ini sudah diterapkan sejak Desember 2023 lalu. Sistem ini juga telah berlaku pada aplikasi Access by KAI dan website KAI sejak 1 Februari 2024.

 


Cara Kerja Sistem Waiting Room KAI

Suasana arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Suasana arus mudik di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. (Merdeka.com/Alma Fikhasari)

Menurut keterangan resmi KAI, sistem waiting room akan berlaku saat trafik pemesanan tiket kereta api sedang tinggi. Pelanggan yang melakukan pemesanan tiket kereta api melalui website https://booking.kai.id/atau aplikasi Access by KAI akan dimasukkan ke dalam waiting room.

Pada saat berada di waiting room, pelanggan akan mengantri terlebih dahulu, sebelum kemudian dapat mengakses sistem pemesanan tiket kereta api pada aplikasi Access by KAI atau website KAI. Adapun lamanya antrean tergantung pada jumlah pengguna yang sedang online.

Fitur waiting room atau antrean muncul setelah pelanggan mengisi data relasi atau rute perjalanan kereta api, tanggal keberangkatan, dan jumlah penumpang. Ketika trafik pemesanan sedang tinggi atau periode sibuk, pelanggan akan diarahkan ke halaman waiting room terlebih dahulu.

Lamanya waktu masuk ke waiting room ditentukan secara otomatis oleh sistem, berdasarkan urutan akses ke website KAI atau aplikasi Access by KAI. Semua pengguna yang mengakses sistem pemesanan tiket pada saat yang sama akan mendapatkan posisi antrean secara berurutan.

 


Pastikan Proses Pemesanan Tiket Teratur

Perlu diketahui, masuk ke dalam waiting room tidak menjamin akan mendapatkan tiket, karena ketersediaan tergantung pada permintaan dan kapasitas tiket tersedia.

Fitur waiting room hanya memastikan proses pemesanan tiket dilakukan secara teratur dan adil bagi semua pengguna.

Sebab, ketika pemesanan tiket dilakukan pada saat trafik pemesanan tinggi atau pada periode sibuk, waktu pemesanan tiket kereta akan terasa lebih lama, sehingga pelanggan harus menunggu giliran dalam waiting room. Ini dilakukan untuk memastikan akses yang adil dan stabil.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya