Tim Inafis dan DVI Identifikasi 13 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, 13 kantong jenazah dibawa dari lokasi kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek KM 58 ke RSUD Karawang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Apr 2024, 12:36 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 12:36 WIB
Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Km 58
Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Km 58. (Twitter/X)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, 13 kantong jenazah dibawa dari lokasi kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek KM 58 ke RSUD Karawang. Dia pun meralat pernyataan sebelumnya bahwa ada 12 kantong jenazah yang dibawa dari TKP.

"Ini tadi untuk korban kecelakaan di KM 58 ini ada 13 kantong ya, jadi ralat tadi 12 kantong ternyata, ada beberapa potongan tubuh yang masih tertinggal dimasukan lagi ke kantong mayat," kata Aan Suhanan di RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).

Sebanyak 13 kantong jenazah yang berisi korban tabrakan beruntun sedang dalam proses identifikasi. "Di dalam sudah ada tim dari Inafis, dari DVI, dari forensik RSUD karawang yang sedang mengidentifikasi korban yang luka bakar ini," kata Aan.

"Ada 6 mayat yang masih utuh, tapi sedang diidentifikasi juga oleh tim Inafis. Ada satu dari data inafis kita yang teridentifikasi alamatnya di Kudus untuk penumpang Gran Max ini," kata dia.

Aan pun mengatakan, polisi akan memastikan kembali alamat korban yang beralamat di Kudus ini.

"Ada satu dokter yang mengidentifikasi cuma perlu kita pastikan lagi tentu alamatnya," ujar dia.

 

Imbas Kecelakaan di KM 58, Jasa Marga Buka Tol Jakarta-Cikampek II Selatan

Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Km 58
Tabrakan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Km 58. (Twitter/X)  

Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasa marga Japek Selatan (JJS), mengoperasikan jalur fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Japek II Selatan) Segmen Sadang s.d Kutanegara arah Jakarta. Pembukaan jalur dimulai sejak 09.47 WIB.

Direktur Utama PT JJS Charles Lendra menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas ke jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan saat ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalin di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sebagai dampak dari penanganan dan evakuasi kejadian kecelakaan beruntun di Km 58+600 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

"Jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan dibuka atas diskresi Kepolisian. Dalam membuka jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan, kami beserta pihak Kepolisian juga memantau tidak ada kepadatan lalu lintas di Jalan Provinsi (Jalan Industri) setelah akses keluar dari jalur fungsional," ujar Charles.

Charles menambahkan, jalur fungsional Jalan Tol Japek II Selatan dibuka hanya untuk kendaraan kecil/golongan I (non bus), dengan kecepatan maksimal kendaraan 60 Km/Jam. 

Untuk masuk jalur fungsional, pengguna jalan dapat bersiap menjelang akses masuk jalur fungsional yang berada di KM 76+400 Jalan Tol Cipularang arah Jakarta. PT JJS telah menyediakan rambu petunjuk yang dipasang 1 KM, 500 M, 200 M dan di persimpangan sebelum akses masuk jalan tol. Rambu peringatan juga telah dipasang agar pengguna jalan yang hendak menggunakan jalur alternatif dapat bersiap sebelum masuk jalur.

“Pengguna jalan dari arah Bandung dapat masuk melalui Km 76+400 Jalan Tol Cipularang, keluar ke arah Sadang, kemudian putar balik di atas Simpang Susun menuju ruas tol fungsional. Setelah melewati jalur fungsional sepanjang 8,5 Km tersebut, pengguna jalan akan melewati jalan non tol sepanjang 15-20 Km untuk masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta,” imbuhnya.

Charles menambahkan, jalur fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan tidak dikenakan tarif, namun pengguna jalan tetap harus melakukan pembayaran di Gerbang Tol (GT) Kutanegara. 

"Kami juga mengimbau pengguna jalan yang akan memasuki jalan tol fungsional agar mengikuti arahan petugas di lapangan serta menaati perambuan yang berlaku, termasuk batas maksimal kecepatan," tutup Charles.

 

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Menhub Singgung Ketidaktaatan Pengguna Tol

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewanti-wanti masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewanti-wanti masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor. (dok: Tira)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku belum menerima laporan detail terkait kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Namun, dia menduga adanya faktor seperti, ketidaktaan pengguna tol hingga pengemudi kelelahan.

"Saya belum menerima laporan detial di KM 58. Tapi biasanya memang ketidaktaatan dari para pengguna tol. Biasanya mereka capek atau rest area nunggu rest area atau setelah rest area terjadi kelelahan tertentu," kata Budi kepada wartawan di Statiun Pasar Senen Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).

Dia mengatakan akan meninjau lokasi kecelakaan bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada sore hari ini. Budi pun meyakini penanganan arus mudik dibawah komando Kakorlantas Irjen Aan Suhanan sudah berjalan dengan baik.

"Ditandai dengan waktu kami merencanakan, rencananya detail sekali bahkan one way, contra flow dan sebagainya itu dijalankan dengan baik," ujarnya.

Menurut dia, kecelakaan yang terjadi menjadi pelajaran untuk semua masyarakat agar lebih disiplin saat berkendaraan. Budi pun menyampaikan keprihatinan atas tragedi kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

"Saya turut prihatin atas kecelakaan itu. Insya Allah kita bisa mengatasi zero accident. Kita holdingnya itu. Tapi dengan adanya yang mudik 193 juta, tidak mudah untuk mengendalikan secara detil bahkan di Sumatera dan tempat lain. Itu tidak mudah," jelas Budi.Sebelumnya, Kecelakaan beruntun terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (8/4/2024).

 

Infografis Kecelakaan Infrastruktur
Infografis Kecelakaan Infrastruktur
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya