Prabowo Usai Hadiri Open House Airlangga: Ngomong Ini dan Itu

Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir di acara open house yang digelar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

oleh Winda Nelfira diperbarui 12 Apr 2024, 06:20 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2024, 06:20 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ucai acara open house yang digelar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jalan Widya Chandra III Nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ucai acara open house yang digelar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jalan Widya Chandra III Nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadir di acara open house yang digelar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Usai open house, Prabowo mengaku membahas 'ini' dan 'itu' dengan Airlangga.

Adapun pertemuan antara Prabowo dan Airlangga di acara open house itu setidaknya berlangsung hampir 2 jam lamanya.

Prabowo tiba di Rumah Dinas Airlangga di Jalan Widya Chandra III Nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024) sekira pukul 19.42 WIB. Dia meninggalkan kediaman Airlangga sekira pukul 21.42 WIB.

"Ngomong ini dan itu," kata Prabowo.

Meski begitu, Prabowo tak mau memberitahu obrolan 'ini' dan 'itu' yang dimaksud. Prabowo juga enggan menjawab saat ditanya apakah ia dan Airlangga juga turut membahas soal jatah menteri apabila Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

"Ini dan itu. Ngomong menteri? Mau tahu aja. Gimana sih namanya lebaran kan," kata Prabowo.

Dia juga tak mau menjawab saat ditanya soal sinyal rekonsiliasi antara pihaknya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. "Ah, maaf lahir batin," ujar Prabowo Subianto.

Dalam open house itu, hadir sejumlah tokoh politik Tanah Air, di antaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

 

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Hadiri Open House Airlangga, Bamsoet: Kita Tidak Butuh Oposisi

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menyoroti hadirnya Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md di acara open house Idul Fitri 1445 H Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai suatu hal yang positif.

Politikus yang akrab disapa Bamsoet itu bicara mengenai keputusan final Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa pilpres 2024 yang bakal diumumkan pada 22 April 2024 mendatang. Menurutnya, pasca putusan MK bakal terjadi momen rekonsiliasi.

"Pertemuan antara tim pemenangan pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik. Tentunya sesuai dengan tahapan," kata Bamsoet.

Bamsoet berharap adanya pertemuan yang dihadiri tokoh dari TKN Prabowo-Gibran dan TPN Ganjar-Mahfud dapat menyatakan dua sahabat yang sempat terpisah beberapa waktu lalu karena kontestasi politik.

"Diharapkan ke depan tak ada lagi gesekan-gesekan," ujar Bamsoet

Bila perlu, lanjut Bamsoet, tidak perlu ada oposisi di pemerintahan ke depan. Oleh sebab itu, Bamsoet mendukung langkah Prabowo Subianto untuk merangkul semua partai politik (parpol).

"Makanya kalau perlu, kita tidak butuh oposisi. Kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong dan tidak dibutuhkan lagi oposisi," ucap Bamsoet.

Meski begitu, Bamsoet tak menampik adanya oposisi untuk menjalankan fungsi check and balances dalam pemerintahan amat penting. Namun, kata dia persoalan bangsa bisa dicari solusinya lewat musyawarah bersama.

"Bersatu itu bukan berarti check, balances tidak hidup. Kita bisa memusyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri, kita Golkar dan parpol lain yang satu koalisi bukan berarti selalu satu pandangan," kata dia.

Infografis Tarik Ulur Wacana Hak Angket DPR Kecurangan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tarik Ulur Wacana Hak Angket DPR Kecurangan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya