Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional

Jagoan Banyuwangi merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 22 Apr 2024, 19:31 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 19:31 WIB
Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Liputan6.com, Banyuwangi Program inkubasi bisnis anak-anak muda "Jagoan Banyuwangi" mendapat perhatian nasional. Difasilitasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jagoan Banyuwangi dijadikan pilot project pengembangan UMKM secara nasional. 

Jagoan Banyuwangi merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi. Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani, Jagoan Digital, dan Jagoan Bisnis. 

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu, Adi Budiarso mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dan melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi.

"Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain, karena itu kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional," kata Adi Budiarso saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin (22/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu, Adi Budiarso saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Adi menyebut kolaborasi ini akan berfokus pada akselerasi para alumni Jagoan Banyuwangi, utamanya dalam literasi dan ekosistem keuangan. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda Banyuwangi.

"Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya," terang Adi.

Adi mengatakan dengan model bisnis anak muda, Jagoan Banyuwangi diharapkan bisa menjadi pilot project pengembangan UMKM di tingkat nasional.

"Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas," lanjutnya.


Peluang Pengembangan Usaha Makin Besar

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, menambahkan kolaborasi bersama Kemenkeu dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi keempat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.

"Dengan dukungan PKSK Kemenkeu, kami libatkan mentor yang tersertifikasi untuk mengajarkan bukan hanya model bisnis, namun juga ekspor impor, literasi keuangan, dan lainnya. Jadi, bahasannya bakal lebih mendalam," tambahnya.

Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program Jagoan Banyuwangi. Anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.  

"Di-connect-kan dengan ekosistem keuangan dan pasar, para mentor yang dilibatkan juga praktisi langsung, tentunya peluang pengembangan usaha para peserta Jagoan Banyuwangi akan semakin besar. Harapan kami, akan semakin lebih banyak mereka yang eksis mengembangkan usahanya," kata Ipuk.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya