Ganjar: Jangan Berpikir Jika PDIP di Luar Pemerintahan Akan Ngerecokin

Menurut Ganjar, bisa saja saat berada diluar pemerintahan PDIP akan memberikan masukan yang baik untuk pemerintah.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 25 Mei 2024, 18:36 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2024, 18:36 WIB
Bersama Puan Maharani, Bacapres PDIP Ganjar Pranowo Minta Kader Menangkan Pilpres 2024
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani dan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berpose bersama saat konferensi pers di sela-sela Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP Ganjar Pranowo meminta semua pihak jangan menilai jika partainya menjadi oposisi bakal menganggu pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Jangan berpikir kalau di luar pemerintahan itu selalu akan ngerecokin, tidak," ujarnya di Arena Rakernas ke-V PDIP, di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, (25/5/2024).

Menurutnya, bisa saja saat berada diluar pemerintahan PDIP akan memberikan masukan yang baik untuk pemerintah.

"Jangan-jangan akan memberikan kredit, poin-poin kredit yang sangat bagus untuk memberikan jalur atau rambu-rambu yang jalannya pemerintahan akan bisa lebih baik sesuai cita-cita," katanya.

Meski begitu, kata Ganjar, ia meminta semua pihak menunggu sikap resmi PDIP dalam Rakernas V PDIP apakah akan bergabung ke pemerintahan atau oposisi.

"Kamu tunggu hasil akhir Rakernas ya," ucapnya.

Ganjar pun menerjemahkan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dinilai dalam sistem presidensialisme tidak ada koalisi atau oposisi. Meski demikian, Ganjar keputusan akhir akan disampaikan di penghujung rakernas.

"Ya kalau terminologi Bu Mega, kita memang tidak ada koalisi atau oposisi dalam presidensialisme. Tapi keputusan apa namanya rakernas nanti yang akan disampaikan tunggu saja, hasil terakhir," pungkas eks Gubernur Jawa Tengah itu.

 

Sentilan Megawati di Pidato Rakernas ke-V PDIP, dari Kecurangan Pilpres hingga Utang Negara

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya sata pembukaan Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Megawati mengawalinya dengan mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang menempatkan partainya di urutan pertama pada Pileg 2024. Namun, ia juga menyoroti situasi pemilu presiden yang dipandangnya banyak anomali dan dengan diwarnai kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif (TSM).

Untuk mengatasi kecurangan itu, dirinya tidak takut jika dianggap provokator.  Sebab, semua itu demi bangsa dan negara yang lebih baik.  

“Nanti katanya saya "Bu Mega provokator" Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan. We enak wae, ngerti kan? ngerti kan yang dimaksud?,” kata Megawati. 

Megawati juga mengulas soal makna di balik Satyam Eva Jayate sebagaimana menjadi tema besar Rakernas PDIP 2024 ini. Menurut dia, bahasa sansekerta yang berarti kebenaran pasti menang itu, merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezoliman. Termasuk, harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Megawati juga menyinggung pihak-pihak yang tak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia menyakini, pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen.

“Apa yang saya omongkan pasti benar, jadi mereka yang nggak mendengar itu pasti akan terbakar oleh kebenaran yang ada dari Api abadi Mrapen, yang kita ambil untuk menunjukkan api abadi yang membawa kebenaran, bahwa yang tidak benar itu pasti akan terbakar,” tegas Megawati.

Megawati juga menyinggung berbagai persoalan yang fundamental tentang pengelolaan negara saat ini dan ke depan. Antara lain tentang utang negara dan bagi-bagi kursi menteri. 

Megawati mempertanyakan soal bagaimana harus membayar utang negara yang semakin membesar. Ia membandingkannya dengan situasi ketika dulu Indonesia bisa cepat membayar utang ke IMF.

"Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh," kata Megawati.

 

Megawati Singgung Soal Utang

Presiden Kelima RI itu mengatakan, dirinya pernah menghadapi krisis multidimensi saat memimpin pasca reformasi.

"Saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33, tetapi bersifat zaken cabinet, kabinet profesional. Terbukti, krisis dapat di atasi, dan seluruh utang terutama dengan IMF (International Monetary Fund) dapat dilunasi," jelas Megawati.

"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh. Kayak apa kalau terjadi gimana?" tambah Megawati.

Diketahui, Rakernas V PDIP digelar pada 24-26 Mei 2024 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.

Adapun Rakernas kali ini mengusung tema “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang" dan subtema "Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran”.

Sebanyak 4.858 peserta yang terdiri dari fungsionaris DPP Partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, badan dan sayap partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPLN dari 16 negara, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP, serta calon anggota DPR RI terpilih pemilu 2024 yang non-incumbent hadir langsung dalam Rakernas PDIP 2024.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya