Megawati Sebut Mensos Risma Cengeng dalam Pidato di Rakernas PDIP

Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai, kadernya yang juga merupakan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini adalah menteri yang cengeng atau gampang nangis.

oleh Devira PrastiwiMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Mei 2024, 18:32 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 18:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada penutupan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik pada penutupan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024). (Tim Media PDIP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai, kadernya yang juga merupakan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini adalah menteri yang cengeng atau gampang nangis.

Bukan tanpa alasan, menurut Megawati, sebab ketika sedang konsultasi atau bercerita terkait kondisi rakyat Indonesia, Mensos Risma kerap mengawalinya dengan tangisan.

"Terus ada Menteri Sosial yang cengeng, itu Ibu Tri Rismaharini. Ya kalau laporan nanti terus belum apa-apa sudah apa yah mewek tuh opo yah," ujar Megawati saat berpidato di penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, (26/5/2024).

Dia pun memberi wejangan kepada mantan Wali Kota Surabaya tersebut bahwa memegang amanat rakyat sebagai menteri jangan mudah menangis. Sebab, kata Megawati Soekarnoputri, memang sejatinya amanat tersebut adalah tugas berat.

"Aku bilang sudah deh enggak usah mewek lah, berjuang terus," ucap Presiden Kelima RI ini.

Sebelumnya, Megawati juga sempat menyinggung aksi menangis dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Menurut Megawati, Puan adalah petinggi partai maka harus berjiwa besar agar tidak mudah menangis.

"Saya sudah deg-dengan aja Mba Puan tadi, karena Mba Puan itu lebih cengeng dari saya, ini piye toh penggede-gede partai pada cengeng?," heran Megawati.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani berkaca-kaca dan tampak hampir menangis saat membacakan poin nomer 7 dalam rekomendasi Rakernas PDIP.

Kalimat yang membuat Puan menitikan air mata adalah ketika dia membacakan sikap kader yang berbelok arah tidak sesuai perintah partai.

"Sehubungan dengan adanya perilaku kader Partai yang tdak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakenas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Puan sambil sedikit terisak di atas podium Rakernas, di Beach City International Stadium, Minggu (26/5/2024).

Oleh karena itu, kata Puan, Rakenas V Partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.

"Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali," harap Puan.

 

Singgung Nama Ahok dalam Pidato, Megawati Sebut Sudah Siapkan Penugasan di PDIP

20160921-Jas Merah Untuk Ahok dari Megawati-Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didampingi Djarot Saiful Hidayat dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi keterangan usai resmi mendaftar maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di KPUD DKI Jakarta, Rabu (21/9). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu sebelumnya, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu nama yang disinggung Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri saat pidato penutupan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V PDIP.

Saat itu, Megawati mengaku heran mengapa nama Ahok yang begitu bagus, tidak sebaik nasibnya yang sempat masuk bui.

"Saya suka manggilnya Pak Ahok, ketika beliau ada di tahanan saya suka dateng, saya suka godain namanya bagus tapi kok nasibnya gak bagus ya? Bayangin ya cahaya purnama kan bagus, jadi ya saya manggilnya Pak Ahok aja," kata Megawati di Beach City International Stadium, Minggu (26/5/2024).

Mendengarkan hal itu, terlihat Ahok tersenyum dan sedikit tertawa. Megawati melanjutkan, usai Ahok keluar dari masa tahanannya, dia pun sudah bertemu dengan Megawati dan mengatakan minta penugasan. Sebab diketahui, saat ini Ahok adalah kader dari PDIP.

"Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya," kata Megawati.

Namun demikian, Megawati belum merinci lebih lanjut apa penugasan untuk Ahok selanjutnya dalam pidatonya.

 

Ahok Bakal Maju Pilkada Sumut 2024?

HUT PDIP
HUT ke-51 PDIP juga dihadiri sejumlah tokoh Tanah Air. Di antaranya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diberitakan sebelumnya, Ahok digadang akan ditugaskan oleh PDIP di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 sebagai calon gubernur Sumatera Utara (Cagub Sumut).

Menurut Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon menyebut, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah menyatakan siap maju Pilkada Sumatera Utara 2024, apabila ditugaskan oleh DPP PDIP.

"Dengan Pak Ahok saya sudah dua kali berkomunikasi, Pak kalau anda diterjunkan di Sumut siap enggak bang, siap enggak Pak Ahok?" ujarnya Rapidin saat Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Sabtu 25 Mei 2024.

"Kalau sudah partai yang instruksikan, jangankan Sumut ke Papua juga saya siap. Itu jawaban kader sejati. Ini semua kader PDIP kemanapun kalau diperintah partai kita harus siap," kata Rapidin, menceritakan jawaban Ahok.

 

Nama Ahok Sedang Digodok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Usai Menghadiri HUT PDIP
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai menghadiri acara HUT ke-51 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). Dalam kesempatan itu, Ahok turut angkat bicara terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi di acara HUT PDIP. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Rapidin menyebut nama Ahok sudah digodok DPD untuk Maju Pilgub Sumatera Utara.

"Perkembangan dinamika politik yang ada di Sumatera Utara akan kita kaji dan akan tetap kita pelajari secara bersama dan kita sudah siap untuk memetakan itu dibantu dengan DPP partai," kata dia.

Selain nama Ahok, Rapidin menyebut ada beberapa nama yang sudah mendaftar ke PDIP untuk maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Di antaranya adalah petahana Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck.

"Ini kan kita juga main incumbent Pak Edi Rahmayadi lain juga Ijeck, lain juga Bobby, mana tau nanti kader kita usung sendiri. Ini kan berbagai peluang akan kita hitung untuk perkembangan politik di Sumut," pungkas Rapidin.

Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons PDIP Terkait Isu Kerenggangan Jokowi - Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya