Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) memberikan pemahaman tentang lansia sejak dini kepada para siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) lewat program Kemensos Goes to School. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 ini digelar di SDN 2 Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara.
Ahli Utama Pusdiklatbangprof Kemensos RI, Sri Tjahjorini mengatakan, memberikan pemahaman tentang lansia kepada siswa SD merupakan sebuah tantangan karena perbedaan usia yang jauh. Pemberian pembekalan tentang lansia kepada siswa dinilai sangat penting karena siswa bersentuhan langsung dengan lansia di sekitarnya.
Baca Juga
"Apalagi di tahun 2030 Indonesia itu akan bonus demografi usia lansia lebih banyak dari usia muda, pada saat di 2030 pun ini yang muda pada saat dewasa, dia lansianya akan semakin menumpuk," ujar Sri, Senin (27/5/2024).
Advertisement
Sri menjelaskan, siswa diberikan pembekalan tentang merawat dan peduli akan lansia, sehingga lansia mendapatkan perhatian dari siswa yang kelak akan tumbuh dewasa. Apabila siswa tidak peduli kepada lansia, maka lansia akan tersisih karena kurangnya kepedulian dari siswa.
"Penanaman nilai bahwa kita harus peduli merawat menjaga memelihara lansia itu harus ditanamkan sejak dini, sejak siswa ini masih kecil," jelas Sri.
Dengan begitu, lanjut Sri, saat siswa telah beranjak dewasa telah tertanam di diri siswa menjaga dan peduli terhadap lansia. Dengan kepedulian ini, Kemensos yakin pada 2030 nanti tidak akan ada penelantaran kepada lansia.
"Kalau kesadaran dan peduli menjaga, serta merawat lansia ini tidak ditumbuhkan dari sekarang, dan pada saat Indonesia mengalami bonus demografi, akan banyak lansia yang renta, tidak dipedulikan, disisihkan oleh keluarganya," tegas Sri.
Sri menilai, keberadaan panti yang merawat lansia masih terbatas sehingga diperlukan kepedulian terhadap lansia. Untuk itu, Kemensos RI berusaha memberikan pemahaman dan pengertian tentang pentingnya peduli kepada lansia.
"Tidak bisa menanamkan nilai itu di usia anak sudah dewasa, akan terlambat," kata Sri.
Siswa Harus Jadi Role Model di Masyarakat
Program Kemensos Go to School disambut positif dan antusias siswa maupun guru di sekolah, Kemensos menganggap siswa memiliki potensi untuk peduli kepada lansia. Nantinya siswa tidak hanya peduli di sekitar rumahnya, namun juga peduli kepada lansia di tempat umum.
"Kalau sekarang kan mereka mungkin aware pun hanya lansia di rumahnya saja, tapi dengan pelatihan ini bukan lansia di lingkungan rumahnya, tapi di ada di tempat umum," ucap Sri.
Sri melihat, masih ditemukan lansia yang terlantar di tempat umum, jalan, terminal, maupun di lokasi yang tidak ada orang merawat. Kemensos Go to School dapat menyadarkan masyarakat peduli akan keberadaan lansia.
"Siswa harus jadi role model di masyarakat, sangat boleh jadi anak yang lain kan tidak peduli terhadap lansia yang ada di lingkungannya. Mereka harus jadi role model untuk bisa meyakinkan temannya agar peduli kepada lansia di masyarakat maupun fasilitas umum," tutur Sri.
Advertisement
Bentuk Duta Lansia dari Siswa
Kemensos RI akan membentuk duta lansia dari kalangan siswa sehingga dapat menjadi siswa teladan terhadap temannya maupun masyarakat akan kepedulian terhadap lansia. Duta lansia akan memberikan pemahaman kepada siswa lain di tingkat kecamatan.
"Kalau kesadaran peduli terhadap lansia ini tidak ditumbuhkan sejak mereka SD atau SMP, nanti mereka kalau sudah SMA, susah membangun kesadaran, membangun nilai itu sudah susah kalau sudah terlanjur usia dewasa," pungkas Rini.