Siapkan ASN Adaptif, Pemkab Banyuwangi Undang Renald Kasali sebagai Mentor Pembinaan

ASN harus dapat beradaptasi dengan perubahan dan mau tidak mau, ASN juga dituntut untuk terus belajar.

oleh stella maris diperbarui 30 Mei 2024, 13:32 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 13:20 WIB
Pemkab Banyuwangi
Acara pembinaan ASN di Banyuwangi bersama Renald Kasali, Rabu (29/5)/Istimewa.

Liputan6.com, Banyuwangi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya, didorong untuk  terus adaptif dalam merespon segala bentuk perubahan zaman.  Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggandeng Founder Rumah Perubahan Renald Kasali sebagai mentor.

"Tantangan hari ini semakin berat. Perubahan beralih begitu cepat. Hal ini membutuhkan respon yang cepat. Jika tidak segera beradaptasi, kita akan tertinggal," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara pembinaan ASN bersama Renald Kasali, Rabu (29/5).

ASN Banyuwangi, Ipuk melanjutkan, harus terus bisa beradaptasi di tengah berbagai perkembangan tersebut. Terutama dalam memberikan pelayanan publik. 

"Jika ingin daerah kita tetap maju, maka mau tidak mau kita harus berubah," kata Ipuk. 

Renald Kasali yang merupakan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu menyebutkan saat ini dunia mengalami disrupsi. Semua sektor mengalami perubahan. Mulai alam, sosial-politik, sistem ekonomi, teknologi hingga gaya hidup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pemkab Banyuwangi
Acara pembinaan ASN di Banyuwangi bersama Renald Kasali, Rabu (29/5)/Istimewa.

"Dengan berbagai perubahan ini, kita memasuki tatanan yang disebut dengan BANI," kata penulis buku series Disruption tersebut.

BANI sendiri merupakan akronim dari Brittle, Anxious, Non-Linear, dan Incomprehensible. Hal tersebut merupakan paradoks yang terjadi pada manusia di tengah  berbagai kemajuan dan perubahan yang begitu cepat. Banyak generasi saat ini yang tampaknya kuat ternyata rapuh (brittle). Begitu pula dengan dunia yang terlihat serba terkendali ini, melahirkan orang-orang yang mudah cemas (anxious). Perjalanan hidup juga tak selalu berjalan linier. Semuanya serba tidak terduga. 

"Terakhir, Incomprehensible. Saat ini banyak spesialis dalam berbagai bidang sampai akhirnya antar spesialis saling tak mengetahui yang mengakibatkan sistem yang komprehensif tidak terwujud," kata Renald.

Dengan gejala-gejala tersebut, ASN harus dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Penerapan teknologi informasi menjadi sesuatu yang tak bisa diabaikan begitu saja. Renald mengatakan bahwa di kondisi seperti sekarang ini, mau tidak mau, ASN dituntut untuk terus belajar. 

“Harus dapat mengaktualkan diri dengan berbagai perkembangan. Sembari terus memahami karakter yang muncul di tengah masyarakat."

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya