AHY Beberkan Capaian 100 Hari Kerja Jadi Menteri ATR: Urus Sengketa hingga Sikat Mafia Tanah

AHY juga mengaku mendapat tugas untuk menyelesaikan permasalahan tanah di wilayah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kementerian ATR mendapatkan target 21 paket pengadaan tanah untuk diselesaikan di IKN.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Jun 2024, 17:45 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 17:45 WIB
AHY Sampaikan Capaian 100 Hari Kerja Sebagai Menteri ATR
Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan capaiannya dalam 100 hari kerja di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan sejumlah capaiannya dalam 100 hari masa kerjanya.

Mulanya, AHY menceritakan usai mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengemban tugasnya, ia mengaku langsung melakukan belanja masalah dengan terjun ke masyarakat.

"Hari pertama kerja langsung terbang dan turun ke lapangan. Inilah yang kita lakukan di Sulawesi Utara ketika itu, saya langsung menyerahkan sertifikat secara door to door, sekaligus juga menyerahkan penyerahan untuk gereja," kata AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jumat (7/6/2024).

AHY mengatakan, sejak awal ia juga menyambangi sejumlah kementerian dan lembaga yang terkait dengan ATR/BPN untuk menyelesaikan berbagai masalah lintas sektor.

"Banyak urusan ATR/BPN dengan APH, urusan sengketa, konflik, mafia tanah. Oleh karena itu kami mendatangi Kejaksaan Agung dan Mabes Polri," kata dia.

AHY memaparkan sejumlah program kerja di Kementerian ATR/BPN. Pertama, program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).

"Alhamdulillah dalam 100 hari terakhir berhasil kita tambah 2,4 juta bidang tanah yang teregister. Sehingga hari ini ada 133,3 juta bidang tanah," kata Agus Harimurti Yudhoyono.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Progres Penyelesaian Tanah di IKN

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hari ini menyempatkan untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. (Foto: Istimewa).

Sementara terkait progres penyelesaian tanah dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ia menyebut mendapat target 21 paket pengadaan tanah untuk diselesaikan di IKN.

"Di minggu-minggu terakhir ini ada empat paket  pengadaan yang telah selesai, sedangkan beberapa masih on going. Di antaranya untuk infrastruktur tahap satu, sistem pengelolaan air minum. Lalu ada jalan shortcut di pasar sepaku dan yang terakhir jalan tol akses menuju IKN.


Temukan 82 Kasus Mafia Tanah

Agus Yudhoyono dan Nirina Zubir
Agus Yudhoyono alias AHY menyampaikan pernyataan sikap setelah menyerahkan sejumlah sertifikat tanah kepada Niriza Zubir yang jadi korban mafia. (Foto: Dok. Instagram @agusyudhoyono)

Ketum Partai Demokrat itu juga menyinggung soal mafia tanah. AHY menyebut ada 82 kasus mafia tanah dan berpotensi memunculkan kerugian negara hingga Rp1,7 Triliun.

"Kita bekerja dengan serius ada 19 kasus yang berhasil (diberantas) yang lainnya masih on progress. Dari 19 kasus saja kita sudah berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara dan masyarakat itu sekitar Rp893 Miliar," ucap AHY.

"Sebetulnya lebih banyak lagi yang bisa kita selamatkan, tapi tentu serba ada keterbatasan," pungkas dia.

Diketahui, AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN menggantikan, Hadi Tjahjanto pada Rabu (21/2/2024)

Infografis Profil dan Kekayaan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Profil dan Kekayaan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya